Darmin: Strategi Pembangunan Era Jokowi Beda dengan Sebelumnya

Selasa, 23 Oktober 2018 21:26 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution meresmikan jurusan kopi di SMK PPN Tanjung Sari, Sumedang, Jawa Barat, Senin, 24 September 2018. (dok Pemprov Jabar)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut adanya perbedaan strategi pembangunan antara Presiden Joko Widodo dengan presiden era-era sebelumnya. "Pemerintahan saat ini seimbang mengerjakan sisi suplai dan sisi permintaan," ujar dia di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018.

Baca juga: Darmin Nasution: Stok Beras sampai Musim Panen Februari 2019 Aman

Sisi permintaan yang dimaksud oleh Darmin antara lain adalah sektor moneter dan fiskal. Sementara sisi suplai contohnya adalah membangun infrastruktur, sumber daya manusia, hingga urusan pertanahan.

"Kalau seimbang bisa terwujud transformasi ekonomi," ujar Darmin. Biasanya perpindahan sektor tradisional ke modern menimbulkan persoalan lantaran sisi suplai kurang tertangani.

Contoh transformasi ekonomi, ujar Darmin, adalah perpindahan dari pertanian tradisional ke pertanian modern. "Kalau sudah seimbang antara supply dan demand side-nya, kita siap mentransformasikan perekonomian tanpa memindahkan pertanian ke industri," kata dia. Hasil akhirnya adalah membuat sektor pertanian lebih baik lantaran infrastrukturnya telah siap.

Advertising
Advertising

Transformasi ekonomi, menurut Darmin, akan membuat manusia memanfaatkan pemikirannya dengan lebih baik lagi. Contoh transformasi ekonomi adalah ekonomi digital yang menyebabkan cepatnya perdagangan antar daerah dengan sang pelaku tidak perlu berpindah tempat.

Untuk mencapai keseimbangan sisi suplai dan permintaan, Darmin mengatakan pemerintah telah merancang sistem pendidikan vokasi dalam dua tahu ke belakang. Menurut dia, perkara sumber daya manusia adalah hal yang sulit.

"Tapi kita sudah mempersiapkan kurikulumnya, training of trainer, hingga metodenya," ujar Darmin. Saat ini, lulusan sekolah kejuruan kerap kesulitan mencari pekerjaan. Namun ke depan, ia mengatakan para sumber daya manusia di dalam negeri tak lagi hanya mengandalkan ijazah.

"Nanti tiga tahun harus punya standar kompetensi, sehingga kalau drop oit pun dia tetap bisa mendapat kerja karena punya sertifikat kompetensi," tutur Darmin.

Pemerintah juga getol menggaungkan program reforma agraria. Sebab, menurut Darmin, langkah itu adalah tahap pertama yang akan memudahkan para petani untuk mendapatkan pendanaan dari perbankan.

Selain itu, pemerintah juga telah menerapkan sejumlah program seperti industri 4.0, online single submission, hingga program satu peta untuk semua kementerian lembaga.

Di sisi demand, kata Darmin, pemerintah terus menggodog berbagai kebijakan insentif dan libur pajak guna mendukung investasi dan ekspor. "Sehingga tahun berikutnya kita bisa transformasi ekonomi dan petani bisa bergerak komersial serta menguntungkan."

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

4 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

5 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

8 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

12 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

15 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya