Sawah Berkurang, JK Siapkan Dua Strategi Penuhi Kebutuhan Beras

Selasa, 23 Oktober 2018 17:46 WIB

Ilustrasi petani/sawah/padi. ANTARA/Abriawan Abhe

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan luas lahan baku sawah nasional akan terus berkurang. Pemerintah telah menyiapkan setidaknya dua strategi untuk memastikan produksi beras mencukupi kebutuhan konsumsi.

JK mengatakan salah satu caranya ialah meningkatkan produktivitas lahan. "Teknologi bibit dinaikkan," katanya dia di kantornya, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018.

Baca: Jusuf Kalla Pastikan Tak Ada Impor Beras Tahun Ini

JK menargetkan produktivitas lahan bisa meningkat hingga enam kali lipat. Dengan luas lahan panen 10,9 juta hektare, potensi produksi beras bisa mencapai sekitar 66 juta ton. "Kita bisa ekspor padi kalau begitu," ujarnya.

Menurut JK, target meningkatkan produktivitas lahan tak akan sulit. Pemerintah sudah menggelontorkan banyak dana untuk Kementerian Pertanian. Pada 2015, anggaran kementerian tersebut naik 10 kali lipat dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 30 triliun. Tahun ini, anggaran Kementerian Pertanian hanya sedikit menurun menjadi Rp 22,6 triliun.

Advertising
Advertising

Baca: Soal Data Produksi Beras, Jusuf Kalla: Tugas Kementan Tanam Padi

Strategi lain menghadapi penyusutan lahan baku sawah ialah membuat sawah abadi. Namun pemerintah masih mempertimbangkan wacana tersebut. "Kami tidak bisa menghalangi hak orang untuk bikin rumah di tanahnya," ucap JK.

Untuk sementara, pemerintah masih mengandalkan kebijakan tata ruang pemerintah daerah yang melarang sejumlah wilayah sawah dialihkan fungsinya.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang menetapkan lahan baku sawah nasional pada 2018 seluas 7,1 juta hektare. Angka itu dihitung dengan memanfaatkan citra satelit resolusi tinggi dan verifikasi lapangan secara langsung. Angkanya menurun dibanding data Kementerian Agraria pada 2013, yang mencatat luas lahan baku sawah nasional 7,7 juta hektare.

JK mengatakan salah satu penyebab penurunan luas lahan baku sawah ialah pertambahan penduduk dan perkembangan industri. Dia mencontohkan lahan persawahan di Karawang, yang kini mulai berganti dengan pabrik.

Baca berita lain tentang beras di Tempo.co.

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

10 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

10 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

13 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

21 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

24 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

26 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

27 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

30 hari lalu

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah bahwa penyaluran Bansos menjelang Pilpres sebabkan kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya