BI Diprediksi Mempertahankan Suku Bunga Acuan 5,75 Persen

Selasa, 23 Oktober 2018 08:58 WIB

Kiri-kanan, Deputi Gubenur Sugeng, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Rosmaya Hadi sebelum mengelar press briefing mengenai inflasi bulan Juni 2018, di Gedung Bank Indonesia, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Juni 2018. TEMPO/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Panin Sekuritas William Hartanto memperkirakan Bank Indonesia atau BI akan mempertahankan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur bulan ini. William memprediksi suku bungan acuan BI akan berada pada 5,75 persen.

Baca juga: BI Diprediksi Menaikkan Suku Bunga pada RDG Mendatang

"Kebijakan suku bunga acuan diprediksi akan tetap pada 5,75 persen," kata William saat dihubungi Selasa, 23 Oktober 2018.

William mengatakan jika suku bunga acuan tetap akan positif bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sebaliknya, jika suku bunga naik, akan beresiko membuat naiknya inflasi.

"Selain itu karena rupiahnya sudah cenderung stabil maka BI diharapkan menahan dulu, karena sejak awal kenaikan suku bunga hanya ditujukan untuk melawan The Fed saja," kata William.

BI menggelar RDG pada 22-23 Oktober 2018. Hari ini hasil RDG BI Oktober 2018 akan diumumkan oleh Anggota Dewan Gubernur BI pada pukul 14.00.

Senior Analyst CSA Research Institute Reza Priyambada juga memprediksi perkiraan suku bunga BI 7 Day Repo Rate akan tetap di level 5,75 persen. "Suku bunga tetap diharapkan dapat menjadi sentimen positif pada rupiah," kata Reza.

Sebelumnya, bank sentral AS atau The Fed memutuskan menaikkan suku bunga jangka pendeknya sebesar 0,25 persen atau 25 basis poin. Hal tersebut merupakan kenaikan suku bunga ketiga tahun ini dan langkah kedelapan sejak akhir 2015.

"Mengingat realisasi dan ekspektasi kondisi-kondisi pasar kerja dan inflasi, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan menaikkan kisaran target untuk suku bunga federal fund (FFR) menjadi 2 persen hingga 2,25 persen," kata bank sentral dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri pertemuan dua hari, Rabu waktu setempat, 26 September 2018.

Pada 27 September 2018 Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 26-27 September 2018 memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poinmenjadi 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50 persen.

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya