4 Tahapan Perhitungan Produksi Beras dengan Metode Baru

Selasa, 23 Oktober 2018 07:38 WIB

Ilustrasi gudang Bulog/stok beras. TEMPO/Tony Hartawan

Jakarta - Pemerintah saat ini menyempurnakan metode perhitungan produksi beras. Penyempurnaan perhitungan produksi beras ini dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai instansi pemerintah.

Baca juga: JK: Data Produksi Beras Nasional Salah Sejak 20 Tahun Lalu

"Penyempurnaan metode perhitungan produksi beras ini dilakukan secara komprehensif yang meliputi berbagai tahapan yang dimulai perhitungan luas baku sawah hingga perbaikan perhitungan konversi gabah kering menjadi beras," seperti dikutip dari siaran pers Sekretariat Wakil Presiden yang diperoleh Tempo, Jakarta Senin, 22 Oktober 2018.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan penyempurnaan metode penghitungan produksi sudah mulai dilakukan sejak 2016. Kalla mengatakan akurasi statistik produksi beras sangat penting dalam pengambilan kebijakan pangan. "Karena jumlah produksi beras sangat terkait dengan harga beras di masyarakat," kata Kalla di kantornya, Jakarta, Senin.

Statistik beras yang akurat dapat mengetahui kondisi surplus atau defisit produksi beras. Pemerintah dapat segera melakukan tindakan yang diperlukan untuk stabilisasi harga beras seperti melakukan operasi pasar atau upaya-upaya lain seperti impor beras.

Secara sederhana, ada empat tahapan yang kini tengah dilakukan oleh pemerintah dalam menyusun data mengenai produksi beras.

Pertama, perhitungan luas lahan baku sawah nasional dilakukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang dibantu oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Dalam tahapan untuk Menetapkan Luas Lahan Baku Sawah Nasional, perhitungannya telah disempurnakan melalui verifikasi dua tahap, yakni verifikasi melalui citra satelit sangat tinggi. Citra satelit resolusi sangat tinggi yang diperoleh dari LAPAN yang kemudian diolah oleh BIG menggunakan metode Cylindrical Equal Area (CEA) untuk dilakukan pemilahan dan deliniasi antara lahan baku sawah dan bukan sawah.

Selanjutnya verifikasi tahap kedua dilakukan melalui validasi ulang di lapangan oleh Kementerian ATR/BPN. Sampai saat ini, verifikasi dua tahap ini telah dilakukan di 16 Provinsi sentra produksi padi, yang merupakan 87 persen dari seluruh luas lahan baku sawah di Indonesia. "Untuk Provinsi lainnya, verifikasi dua tahap diharapkan selesai pada akhir tahun ini," seperti dikutip dalam siaran pers yang sama.

Kedua, perhitungan luas panen dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Perhitungan luas panen yang sebelumnya dilakukan melalui metode Eye Estimate disempurnakan melalui perhitungan berdasarkan pengamatan yang objektif menggunakan metodologi Kerangka Sampel Area (KSA). Metode ini dikembangkan BPS bersama BPPT dan telah mendapat pengakuan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Metode ini melibatkan pengamatan visual dengan menggunakan HP berbasis android, sehingga dapat diamati kondisi lahan apakah berada dalam kondisi fase persiapan lahan, fase vegetatif, fase generatif, fase panen, lahan puso, lahan sawah bukan padi, atau lahan bukan sawah.

Ketiga, perhitungan produktivitas per hektare dilakukan oleh BPS. Dalam tahapan ini, untuk perhitungan tingkat produktivitas per hektar, BPS juga melakukan penyempurnaan metodologi dari metode ubinan berbasis rumah tangga menjadi metode ubinan berbasis KSA.

Metode ini juga telah mengakomodir penanam padi jajar legowo serta telah menggunakan aplikasi berbasis android dengan metode pengolahan berbasis web dan software untuk meminimalkan tingkat kesalahan data, sehingga dapat dihasilkan data yang akurat sesuai kondisi lapangan.

Keempat, perhitungan konversi gabah kering menjadi beras oleh BPS. Tahapan penetapan angka konversi dari Gabah Kering Panen (GKP) ke Gabah Kering Giling (GKG) dan angka konversi dari GKG ke beras, penyempurnaan dengan melakukan survei di dua periode yang berbeda dengan basis provinsi.

Dengan cara ini akan didapatkan angka konversi untuk masing-masing provinsi. Sebelumnya konversi dilakukan hanya berdasarkan satu musim tanam dan secara nasional.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

21 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

22 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

22 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya