Petugas tengah melakukan pengisian bahan bakar jenis Premium di SPBU kawasan Matraman, Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2018. Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menunda kenaikan harga Premium menjadi Rp 7.000 per liter karena ketidaksiapan PT Pertamina. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menggelar roadshow untuk penerbitan obligasi global atau global bond. Surat utang ini akan digunakan untuk membiayai belanja modal perseroan. “Kami sedang roadshow, saat ini meeting dengan investor,” ujar Direktur Keuangan Pertamina Pahala N. Mansury Senin, 22 Oktober 2018.
Secara terpisah, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aloysius Kiik Ro mengatakan Pertamina sudah memulai kick off untuk roadshow penawaran obligasi global. Dana yang diincar oleh perseroan minyak dan gas milik negara itu US$ 2 miliar hingga US$ 4 miliar. “Iya global bond. Dananya untuk pendanaan proyek-proyek,” katanya.
Pertamina menjelaskan bahwa dana yang dihimpun bukan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek. Akan tetapi, hal tersebut untuk kebutuhan jumlah belanja modal yang cukup besar ke depannya.
Obligasi global merupakan salah satu sumber pendanaan yang direncanakan oleh perseroan. Beberapa rencana belanja modal Pertamina ke depan di antaranya ekspansi bisnis dan pembangunan baru serta revitalisasi kilang minyak.
Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak
10 hari lalu
Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.