Enggartiasto Lukita: Tingkat Kewirausahaan RI di Bawah Malaysia

Reporter

Antara

Kamis, 18 Oktober 2018 14:58 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memeriksa kualitas beras medium Bulog seharga Rp 8.950 per kg saat sidak di Pasar Astanaanyar, Bandung, Jumat, 1 Juni 2018. Pada sidak kali ini, Enggartiasto mendatangi tiga pasar tradisional di Bandung. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, mengatakan tingkat kewirausahaan Indonesia masih rendah dan hanya menduduki peringkat 94 dari 137 negara.

Baca juga: Kewirausahaan Indonesia ke-90 Dunia, Jokowi: Jangan Tepuk Tangan

"Satu fakta menarik tentang kewirausahaan, pada tahun 2018, di negara maju rata-rata 14 persen dari total penduduk usia kerja adalah enterpreneur, sementara di Indonesia hanya mencapai 3,1 persen," ujarnya dalam sambutannya saat mendapat penganugerahan gelar kehormatan Doctor Honoris Causa dari UPI di Bandung, Kamis, 18 Oktober 2018.

Menurutnya, berdasarkan laporan Global Enterpreneurship Index, negara-negara seperti Amerika Serikat, Swiss, Kanada, dan Inggris menempati peringkat sepuluh teratas. Dari Asia, Hong Kong dan Taiwan menempati menempati urutan 13 dan 18.

Sementara, Indonesia menduduki peringkat 94. Posisi ini jauh di bawah negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina yang masing-masing menduduki peringkat 27, 58, 71, dan 84.

"Hal ini menunjukkan masih rendahnya tingkat kewirausahaan Indonesia," kata dia.

Ia menjelaskan salah satu penyebab rendahnya tingkat kewirausahaan yakni sistem pendidikan yang kurang mendorong mahasiswanya untuk berkembang menjadi seorang enterpreneurship.

Status wirausahawan saat ini masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Berwirausaha dianggap sebuah profesi yang kurang menjanjikan, perlu waktu lama untuk bisa menjadi seorang yang sukses.

"Kita masih melihat betapa lulusan sarjana masing berbondong-bondong melamar menjadi PNS dibandingkan memanfaatkan dan menerapkan pengetahuan yang diperolehnnya untuk menciptakan lapangan kerja baru minimal untuk dirinya sendiri," ujar Enggartiasto.

Menurutnya, enterpreneurship patut didorong karena memiliki potensi besar. Apalagi Indonesia baik dari sudut demografi dan kekayaan alam, bisa mengembangkan diri menjadi suatu komunitas enterpreneurship.

Ia pun mengapresiasi langkah UPI karena telah membentuk suatu program studi yang khusus mengenai kewirausahaan, sebagai langkah maju bersaing dalam era revolusi industri 4.0.

"Menjadi pengusaha yang baik tak kalah terhormat jika dibandingkan dengan berbagai profesi yang lain. Jadi harus ada bersama-sama kita melakukan langkah perubahan dan kita mengawali dengan pendidikan," kata Enggartiasto Lukita.

ANTARA

Berita terkait

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

8 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

2 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

3 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

5 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya