Ajak Pengusaha Lokal, Tahir Kumpulkan Dana Risiko Bencana Rp 2 T

Senin, 15 Oktober 2018 20:07 WIB

CEO Mayapada Group Dato' Sri Tahir mengumumkan telah menukarkan uang dolar Amerika Serikat dan Singapura-nya ke rupiah, senilai ekuivalen Rp 2 triliun di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta. Senin, 15 Oktober 2018. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Mayapada Group Dato Sri Tahir berencana mengumpulkan beberapa pengusaha untuk menghimpun dana risiko bencana alias risk fund. "Kami menargetkan kumpulkan risk fund Rp 2 triliun," ujar Tahir di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Senin, 15 Oktober 2018.

Untuk permulaan Tahir, melalui Tahir Foundation, berkomitmen untuk menyumbang Rp 100 miliar untuk dana risiko bencana itu. Dana yang dikumpulkan dari para pengusaha itu direncanakan digelontorkan untuk menanggulangi berbagai bencana alam yang terjadi di dalam negeri.

"Jadi bisa untuk Palu, untuk Lombok, untuk apapun," kata Tahir lagi. Pada akhirnya, dana itu nanti diharapkan menjadi full fund yang bisa mendukung pemerintah dalam menanggulangi bencana. "Jadi kami anytime siap."

Rencananya, kata Tahir, para pengusaha yang akan diajak ambil bagian dalam dana risiko bencana ini adalah pengusaha-pengusaha lokal. Namun, dia masih belum mau menyebut siapa saja yang akan dia ajak.

"Belum tahu nih, masih saya pikirkan, kerja sama siapa saja boleh," ujar Tahir.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah segera menghitung ulang kebutuhan pembangunan kembali infrastruktur pascabencana di Palu dan Lombok. Pemerintah mendapat tawaran pinjaman bantuan darurat dari Grup Bank Dunia (World Bank) dan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank atau ADB).

Presiden Bank Pembangunan Asia Nakao menyampaikan bantuan anggaran darurat untuk bencana dengan total US$ 1 miliar kepada pemerintah Indonesia. Pinjaman terdiri atas anggaran darurat US$ 500 juta dan tambahan pinjaman rekonstruksi infrastruktur senilai US$ 500 juta. Bantuan ini di luar program pinjaman reguler bank rata-rata US$ 2 miliar per tahun.

Dalam pernyataan resmi, Nakao mengatakan pinjaman ini memiliki masa tenggang delapan tahun dan masa pembayaran kembali selama 32 tahun. "Lebih lama daripada biasanya." Bank multilateral ini juga akan memberi bantuan teknis dan pendampingan strategi perencanaan pemulihan serta rekonstruksi.

Pada 8 Oktober, ADB juga memberikan hibah darurat US$ 3 juta dari Dana Tanggap Bencana Asia Pasifik yang dipimpin ADB. Hibah ini khusus diberikan untuk korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Di Palu, World Bank menjanjikan bantuan senilai US$5 juta untuk merehabilitasi kerusakan infrastruktur di kawasan terdampak tsunami dan gempa Palu. "Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan berupa bantuan dan rehabilitasi," kata CEO World Bank Kristalina Georgieva, di Kota Palu seusai meninjau daerah terdampak bencana itu, Jumat 12 Oktober 2018.

Simak berita tentang Tahir hanya di Tempo.co


CAESAR AKBAR | PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

5 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

10 hari lalu

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

Sebanyak sepuluh desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro terdampak material vulkanik erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

16 hari lalu

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

Berikut cara cek titik rawan bencana di jalur mudik Lebaran 2024 melalui situs BNPB, Ditjen Bina Marga, PVMBG, dan PetaBencana.id.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

18 hari lalu

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

20 hari lalu

Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

Direktur Tata Kelola Publik OECD Elsa Pilichowski menanggapi pemaparan Mensos Risma soal penanganan bencana di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Di Forum OECD, Risma Paparkan Cara Indonesia Memastikan Ketahanan Infrastruktur Terhadap Bencana

20 hari lalu

Di Forum OECD, Risma Paparkan Cara Indonesia Memastikan Ketahanan Infrastruktur Terhadap Bencana

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur OECD di Paris, Prancis pada Rabu, 10 April 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

25 hari lalu

Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Pelajari Keunikan Sundaland

29 hari lalu

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Pelajari Keunikan Sundaland

BRIN meneliti sejarah geologi Sundaland untuk sejumlah alasan. Utamanya untuk antisipasi bencana.

Baca Selengkapnya

Hari Kelima Bencana Longsor Cipongkor Bandung Barat, Tiga Warga Masih dalam Pencarian

32 hari lalu

Hari Kelima Bencana Longsor Cipongkor Bandung Barat, Tiga Warga Masih dalam Pencarian

Upaya pencarian korban hilang dalam kejadian longsor ini terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Bandung Barat beserta Tim SAR Gabungan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

34 hari lalu

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.

Baca Selengkapnya