Saran Perry Warjiyo untuk Menghadapi Risiko Perekonomian Global

Senin, 15 Oktober 2018 06:07 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan pidato pembuka saat Indonesia Investment Forum 2018 di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Oktober 2018. ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mendorong koordinasi dan kerja sama untuk menghadapi peningkatan risiko perekonomian global. Ia mengatakan penyelesaian secara multilateral diperlukan untuk mengatasi perselisihan dagang.

BACA: The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: CAD Masih Aman karena...

"Penguatan jaring pengaman keuangan global (Global Financial Safety Net) sangat diperlukan, termasuk memperkuat kerjasama regional dengan Regional Financing Arrangements (RFAs)," ujar Perry berdasarkan keterangan resmi Bank Indonesia, Minggu, 14 Oktober 2018.

Perry juga menilai International Monetary Fund alias IMF perlu meningkatkan surveilans dan membantu negara anggotanya dalam memperkuat kerangka bauran kebijakan. Mereka juga diminta agar memberikan solusi yang tepat atas permasalahan negara anggotanya.

Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 sepekan ke belakang memang menyoroti pertumbuhan ekonomi global yang terus berlanjut namun tidak merata. Pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan mencapai 3,7 persen di 2018 dan 2019, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 3.9%.

Advertising
Advertising

BACA: BI: Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Tak Pengaruhi Harga Barang

Ekspansi perekonomian global tersebut terutama ditopang oleh kondisi perekonomian Amerika Serikat yang tumbuh cukup tinggi akibat kebijakan stimulus fiskal prosiklikal oleh pemerintah AS. Sementara itu, faktor risiko jangka pendek semakin meningkat.

Risiko yang dimaksud antara lain adalah hasil dari ketegangan perdagangan antara AS dengan negara mitra dagangnya, normalisasi kebijakan di negara-negara maju dan meningkatnya kerentanan di sektor keuangan. Selain ketidakseimbangan global yang memerlukan respons kebijakan komprehensif, negara berkembang juga dihadapkan pada volatilitas aliran modal sebagai dampak dari ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi.

Di tengah kondisi perekonomian global yang bergejolak, Perry mengatakan perekonomian Indonesia resilien dalam menghadapi tekanan dinamika perekonomian global yang terjadi. Momentum pertumbuhan ekonomi domestik terus berlanjut dengan stabilitas perekonomian yang tetap terjaga.

"Kinerja ini ditopang oleh bauran kebijakan fiskal, moneter, dan reformasi struktural yang ditempuh dalam mengantisipasi dinamika ekonomi global yang terjadi," kata Perry.

Selama tahun 2018, Bank Indonesia telah menaikkan menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 150 basis poin menjadi 5,75 persen untuk memperkuat ketahanan eksternal Indonesia di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi. Kebijakan kenaikan suku bunga tersebut didukung oleh kebijakan nilai tukar untuk stabilisasi Rupiah, penguatan operasi moneter, dan percepatan pendalaman pasar keuangan untuk memperkuat resiliensi perekonomian Indonesia.

Baca berita tentang Perry Warjiyo lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

4 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

4 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

9 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

11 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

11 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

20 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

23 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

24 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya