Bank Dunia Kucurkan Rp 15 Triliun untuk Rekonstruksi Bencana

Minggu, 14 Oktober 2018 15:13 WIB

Tim SAR mengevakuasi jenazah korban yang ditemukan di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) akibat gempa Palu di Petobo Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 10 Oktober 2018. Pemerintah menghentikan pencarian dan evakuasi jenazah korban gempa dan tsunami Palu pada 11 Oktober 2018. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia atau World Bank bakal memberikan bantuan dana senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun (dengan kurs referensi Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat). Bantuan dana tersebut akan diberikan oleh Bank Dunia kepada pemerintah Indonesia untuk membantu merekonstruksi dan memperkuat ketahanan jangka panjang daerah-daerah yang terkena bencana di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Palu, Sulawesi Tengah.

Baca: Ridwan Kamil Lobi Pembiayaan Infrastruktur ke ADB Indonesia

World Bank Chief Executive Officer, Kristalina Georgieva mengatakan dana tersebut diharapkan bisa digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk membangun kembali atau merekonstruksi daerah bencana. "Tak hanya untuk membangun ketahanan bencana di Lombok dan Palu tetapi juga di tempat lain. Karena bencana ini terus datang dan perubahan iklim bahkan lebih dari itu," kata Kristalina dalam keterangan persnya di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Ahad, 14 Oktober 2018.

Sebelumnya, Asian Development Bank atau ADB juga menyatakan telah menyiapkan dana untuk membantu rehabilitasi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Presiden ADB Takehiko Nakao menyebutkan jika dijumlahkan, nilai bantuan darurat hingga US$ 1 miliar untuk mendukung penanganan dan upaya rekonstruksi di daerah terdampak akan dikucurkan secepat mungkin. Hal ini diungkapkannya saat bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di sela-sela pertemuan tahunan IMF-World Bank Group 2018 hari ini, di Nusa Dua, Bali.

Pinjaman tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan rekonstruksi infrastruktur yang sangat penting, termasuk pasokan air dan sanitasi, sekolah, jalan dan jembatan, serta jaringan listrik. Bantuan ini di luar dari program pinjaman reguler ADB bagi Indonesia, yang rata-rata mencapai US$ 2 miliar setiap tahunnya.

Adapun dalam keterangan resmi tertulisnya, World Bank menyebutkan bahwa paket bantuan dana tersebut dapat berupa transfer tunai kepada 150.000 keluarga termiskin yang terkena bencana untuk jangka waktu antara 6 bulan hingga satu tahun. Selain itu, dana juga bisa digunakan untuk perluasan perlindungan sosial guna mendukung ekonomi dan pekerjaan lokal selama fase pemulihan sekaligus menghindari kerusakan jangka panjang terhadap sumber daya manusia.

Advertising
Advertising

Bank Dunia juga telah melakukan penilaian awal menghitung kebutuhan dana akibat kerusakan yang ditimbulkan khususnya akibat dampak, gempa dan tsunami di Palu. Penilaian tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa distribusi geospasial kerusakan, dan perkiraan biaya infrastruktur, properti perumahan dan non-perumahan.

Bank Dunia mmemperkirakan kerugian fisik yang ditimbulkan mencapai US$ 531 juta atau sekitar Rp 8,07 triliun. Dengan rincian sebagai berikut, perumahan sekitar US $ 181 juta atau Rp 2,75 triliun, sektor non-perumahan sekitar US $ 185 juta atau Rp 2,82 triliun dan infrastruktur sekitar US $ 165 juta atau Rp 2,5 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah Indonesia mengapresiasi perhatian dan support yang diberikan oleh komunitas internasional termasuk salah satu oleh Bank Dunia. Menurut Sri Mulyani, mencoba mengembalikan kehidupan dan juga mata pencaharian masyarakat yang terdampak bencana adalah prioritas dari pemerintah.

"Pertemuan ini adalah pertemuan antara Bank Dunia dengan pemerintah Indonesia sebagai salah satu pemegang saham sekaligus client. Kami harap setelah pertemuan di Bali, kami bisa ciptakan koordinasi yang baik sehngga kebijakan di satu negara tidak berdampak buruk bagi negara lain," kata Sri Mulyani dalam acara yang sama.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia telah berencana untuk mengembangkan skema-skema pendanaan untuk mengantisipasi dampak buruk bagi kondisi fiskal Indonesia. Selain itu, ia berharap dana bantuan itu bisa sesuai dengan program-program Bank Dunia.

DIAS PRASONGKO I CHITRA PARAMAESTI

Berita terkait

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

2 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

5 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

8 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

12 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

13 hari lalu

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

Sebanyak sepuluh desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro terdampak material vulkanik erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

19 hari lalu

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

Berikut cara cek titik rawan bencana di jalur mudik Lebaran 2024 melalui situs BNPB, Ditjen Bina Marga, PVMBG, dan PetaBencana.id.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

21 hari lalu

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

23 hari lalu

Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

Direktur Tata Kelola Publik OECD Elsa Pilichowski menanggapi pemaparan Mensos Risma soal penanganan bencana di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Di Forum OECD, Risma Paparkan Cara Indonesia Memastikan Ketahanan Infrastruktur Terhadap Bencana

23 hari lalu

Di Forum OECD, Risma Paparkan Cara Indonesia Memastikan Ketahanan Infrastruktur Terhadap Bencana

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur OECD di Paris, Prancis pada Rabu, 10 April 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

28 hari lalu

Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.

Baca Selengkapnya