Sri Mulyani: Melinda Gates Dorong Indonesia Produksi Vaksin

Minggu, 14 Oktober 2018 10:05 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sambutannya pada sesi Global Market Award Ceremony dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Sabtu, 13 Oktober 2018. ANTARA/ICom/AM IMF-WBG/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Nusa Dua - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Melinda Gates, salah satu pendiri yayasan Bill and Melinda Gates Foundation mendorong Indonesia untuk bisa memproduksi vaksin sendiri. Menurut Sri Mulyani, Melinda mendorong Indonesia untuk bisa memproduksi sendiri vaksin-vaksin melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Bio Farma.

Baca : Sri Mulyani: Ekonomi Bali Naik, Bakal Lampaui Biaya IMF - WB

"Gates Foundation yang concern soal kesehatan mereka ingin bantu Indonesia lewat di research BUMN melalui Bio Farma," kata Sri Mulyani saat mengelar konferensi pers mengenai penyelenggaraan Pertemuan IMF-World Bank di Bali Art Collection, Nusa Dua, Bali, Sabtu, 13 Oktober 2018.

Adapun, dorongan ini diberikan setelah Sri Mulyani bertemu dengan Melinda di sela-sela Pertemuan IMF-World Bank di Nusa Dua, Bali. Melinda dijadwalkan hadir dalam salah satu seminar di Pertemuan IMF-World Bank yang berjudul "Policies for Harnessing Technology for Growth." Dalam seminar itu, Sri Mulyani dan Melinda Gates sama-sama menjadi panelis.

Melinda, kata Sri Mulyani, berharap Indonesia bisa memproduksi vaksin-vaksin sendiri baik untuk kebutuhan domestik maupun internasional. Sehingga, dominasi produk vaksin tidak hanya oleh negara-negara di bagian Barat seperti Eropa tetapi juga di Asia.

Melinda menilai, Sri Mulyani melanjutkan, Indonesia memiliki kapastias yang cukup untuk bisa memproduksi sendiri vaksin. Melalui cara ini Indonesia diharapkan menjadi salah satu pemain di dunia yang ikut memproduksi vaksin.

Advertising
Advertising

Bendahara negara itu juga mengatakan bahwa melalui pertemuan dengan Melinda, Sri Mulyani juga membicarakan khusus mengenai vaksin polio dan pnunomonia. Kedua vaksin ini penting karena Indonesia saat ini tidak lagi dianggap sebagai negara dengan low income. Akibatnya, Indonesia harus membeli vaksin dengan harga yang lebih tinggi.

Namun, kata mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini, melalui Gates Foundation, Melinda bersedia membantu supaya Indonesia bisa mendapatkan vaksin lebih murah. Sehingga selama lima tahun ke depan, sembari menunggu Bio Farma mampu memproduksi vaksin sendiri, Indonesia masih bisa mendapatkan vaksin lebih murah menjadi US$ 3 dolar per dosis dari harga awal US$ 18 dolar per dosis.

"Diharapkan (selama) lima tahun ke depan Bio Farma (sudah bisa memproduksi) sehingga Indonesia bisa dapat harga vaksin yang lebih baik," kata Sri Mulyani.

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

5 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

10 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

14 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

14 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

Microsoft investasi Rp 35 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya