Komparasi Biaya Pertemuan IMF - World Bank 2018 dan KTT APEC 2013

Rabu, 10 Oktober 2018 20:54 WIB

Massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menentang IMF-WB menggelar aksi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Senin, 8 Oktober 2018. IMF - World Bank dianggap memperburuk penghidupan rakyat untuk mendapatkan kepastian tanah, upah, dan kerja karena investor asing di Indonesia. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo angkat bicara menanggapi masih ramainya sebagian kalangan yang mempersoalkan besarnya dana yang harus dikeluarkan pemerintah untuk menyelenggarakan pertemuan tahunan IMF - World Bank 2018. Tak hanya itu, ia juga membandingkan biaya yang harus dikeluarkan pemerintah dalam menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi APEC 2013.

Baca: SBY: BPK Bisa Audit Anggaran Pertemuan IMF-World Bank

"Itu saya hitung. Sekadar membandingkan biaya penyelenggaraan KTT APEC 2013 vs Annual Meeting IMF 2018. Monggo dicerna dan dikritisi," kata Prastowo cuitan lewat akun Twitter-nya @prastow hari ini, Rabu, 10 Oktober 2018.

Dalam cuitannya, Prastowo melampirkan sebuah infografik yang menjelaskan penyelenggaraan KTT APEC 2013 memiliki pagu anggaran sekitar Rp 364 miliar dengan waktu pelaksanaan dua hari atau 5-7 Oktober 2013. Dalam acara itu ada 21 negara yang berpartisipasi dengan total peserta 8.379 orang.

Adapun biaya per negara untuk acara KTT APEC 2013 sebesar Rp 17 miliar. Adapun biaya per hari sekitar Rp 182 miliar dan biaya per peserta per hari sebesar sekitar Rp 21 juta. Adapun KTT APEC 2013 berlangsung ketika Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menjabat sebagai Presiden RI.

Advertising
Advertising

Sedangkan pada pertemuan IMF - World Bank 2018 memiliki pagu anggaran sekitar Rp 855 miliar dengan waktu pelaksanaan tujuh hari, yakni mulai 8 hingga 14 Oktober 2018. Sedangkan jumlah negara yang berpartisipasi sebanyak 189 dengan total peserta 19.800 orang.

Sementara, kata Prastowo, dalam acara IMF - World Bank itu, biaya per negara sebesar Rp sekitar Rp 4 miliar. Adapun biaya per hari sekitar Rp 142 miliar dan biaya per peserta per hari sebesar sekitar Rp 7 juta. Adapun perhelatan akbar ini berlangsung ketika Joko Widodo atau Jokowi menjabat sebagai Presiden RI.

Cuitan Prastowo itu telah di-retweet sebanyak 153 kali dan mendapat klik like oleh 124 orang. Adapun yang berkomentar atas cuitan tersebut sebanyak 29 orang.

Sebelumnya Koordinator Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan pertemuan tahunan IMF - World Bank memprihatinkan dan memalukan. Alasannya, pertemuan itu diselenggarakan pemerintah Indonesia saat masyarakatnya tengah berduka akibat bencana di berbagai daerah.

"Kenduri mewah ini sangat memprihatinkan bagi koalisi dan memalukan. Kenapa? Karena di tengah bencana justru kemudian kita berpesta pora di Bali," kata Dahnil di kediaman Prabowo pada Jumat, 5 Oktober 2018.

Baca: Tim Prabowo Kritik Pertemuan IMF - World Bank, Ini Respons Luhut

Dahnil mengatakan anggaran yang kurang lebih mencapai Rp 1 triliun untuk pertemuan IMF - World Bank ini dinilai terlalu besar. Menurut dia, anggaran yang dikeluarkan pemerintah Indonesia lebih besar daripada anggaran yang dikeluarkan negara-negara lainnya untuk acara yang sama."Tidak elok tentunya bagi masyarakat yang sedang berkesusahan di daerah-daerah bencana. Pun demikian dengan masyarakat yang sekarang sedang kesusahan secara ekonomi," kata Dahnil.

RYAN DWIKI

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

3 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

11 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

12 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

12 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

14 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

14 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

16 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

20 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

20 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

22 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya