Resmi, LPFF Bakal Beli Kembali 204 Juta Saham

Senin, 8 Oktober 2018 19:52 WIB

Pembukaan Gerai Matahari Department Store di Lombok City Center, 26 November 2015. TEMPO/Supriyanto Khafid.

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Matahari Department Store Tbk resmi menyetujui rencana perseroan membeli kembali alias buyback saham yang telah dikeluarkan sebanyak-banyaknya 7 persen dari modal disetor dan ditempatkan, atau sebesar 204.254.266 saham.

Baca: Dirut BEI Yakin IHSG Kembali Tembus 6.000 di Akhir Tahun

"Pembelian kembali saham perseroan ini merupakan salah satu bentuk usaha perseroan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham perseroan," ujar Wakil Presiden Direktur dan CEO perseroan Richard Gibson di Hotel Aryaduta Jakarta, Senin, 8 Oktober 2018. Upaya itu diharapkan dapat memberikan fleksibilitas kepada perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien.

Harga maksimal pembelian kembali saham akan dibatasi sebesar Rp 13.330 per saham, sebagaimana diatur di dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh perusahaan terbuka.

Corporate Secretary Matahari Perseroan Miranti Hadisusilo mengatakan hingga kini perseroan belum merinci kapan pembelian kembali saham itu akan di lakukan. Namun, langkah itu mesti dilakukan dalam waktu paling lama 18 bulan sejak ditutupnya RUPSLB hari ini sampai dengan 7 April 2020.

Advertising
Advertising

Untuk pelaksanaan pembelian kembali saham, kata Miranti, perseroan akan mengeluarkan biaya maksimal sebesar Rp 1,25 triliun. "Dana itu berasal dari internal perseroan," ujar dia. Ia menyebut pembelian itu tidak akan dilakukan sekaligus, melainkan secara bertahap.

Miranti menegaskan rencana buyback itu dilakukan lantaran perseroan melihat nilai sahamnya sudah undervalue. Berdasarkan RTI Business sore hari ini, nilai emiten yang berkode saham LPFF berada di Rp 6.700 per saham.

"Investor juga sudah banyak yang bertanya kenapa tidak dibuyback gitu. Jadi, ya untuk meningkatkan trust investor juga," ujar Miranti.

Selain menyetujui rencana buyback, RUPSLB itu juga telah menyetujui dan meratifikasi penegasan kembali susunan pemegang saham dalam perseroan. "Multipolar 17,48 persen, sisanya publik 82, sekian persen."

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

14 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

14 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya