7 Fakta tentang Pertemuan IMF - World Bank 2018
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 8 Oktober 2018 12:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Rangkaian acara rapat tahunan IMF - World Bank dimulai hari ini, Senin, 8 Oktober 2018. Acara yang berpusat di kawasan Nusa Dua, Bali, itu bakal berlangsung selama hampir sepekan hingga 14 Oktober 2018.
Tempo mencatat setidaknya ada tujuh fakta dan data dari pergelaran yang melibatkan 189 negara itu.
1. Pertemuan Bidang Ekonomi Terbesar.
Sidang tahunan IMF - World Bank menjadi forum pertemuan terbesar di bidang ekonomi, keuangan, dan pembangunan di tingkat global. Sidang ini bakal mempertemukan pihak pemerintah, dalam hal ini Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, dari 189 negara, dengan pihak non pemerintah yang menguasai sektor keuangan dan ekonomi dunia.
Karena itu, setiap tiga tahun sekali, negara-negara di dunia bersaing untuk menjadi tuan rumah perhelatan akbar itu. Pertemuan itu dinilai berpotensi memberi manfaat yang sangat besar bagi perekonomian negara tuan rumah, baik untuk mempromosikan destinasi investasi, wisata, pusat penyelenggaraan pergelaran internasional, juga untuk menunjukkan kemajuan dan stabilitas perekonomian dalam negeri.
2. Indonesia Kalahkan Senegal dan Mesir.
Proses penetapan Indonesia sebagai tuan rumah sidang IMF - World Bank dimulai dengan pengajuan minat dan penyerahan proposal oleh pemerintah mulai September 2014. Tahapan itu bersamaan dengan bidding dan penilaian oleh IMF dan Bank Dunia yang berlangsung hingga April 2015.
Proses penilaian itu menghasilkan daftar pendek negara kanidat tuan rumah penyelenggaraan pertemuan rutin IMF - World Bank, yakni Indonesia, Mesir dan Senegal. Indonesia diumumkan sebagai pemenang bidding pada perhelatan sidang tahunan di Peru pada Oktober 2015.
3. Jumlah Peserta Tembus 34 Ribu Orang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan jumlah peserta yang datang terus meningkat setidaknya 34 ribu orang. "Peserta sudah lebih dari 34 ribu, kita perkirakan tadinya hanya 19 ribu,” kata Luhut pada tanggal 6 Oktober 2018.
Sebagai rincian, berdasarkan data tanggal 6 Oktober 2018 pukul 17.55 WITA, tercatat 13.664 orang mendaftar melalui jalur Meeting Team Secretariat (MTS) dari pihak IMF - World Bank. Sedangkan pendaftar dari jalur Indonesia Planning Team sebanyak 20.556 orang berdasarkan data di hari yang sama pukul 14.10. Sehingga total terdapat 34.220 orang peserta.
4. Hotel-hotel Berubah jadi Kantor.
Tuan rumah sidang tahunan bertanggung jawab menyediakan berbagai fasilitas seperti hotel, venues, hingga kantor delegasi. "Dapat dibayangkan dengan jumlah pertemuan dan delegasi yang begitu besar, maka pemenuhan kebutuhan logistik dan kompleksitas pelayanan pertemuan menjadi sangat besar," Ketua Panitia Harian Sidang Tahunan Susiwijono.
Susiwijono mengatakan Hotel Bali Nusa Dua, Hotel Westin, dan Hotel Grand Whiz yang merupakan lokasi utama pertemuan akan ditutup selama sebulan mulai pertengahan September 2018 dan mengubah kamar di hotel tersebut menjadi 650 kantor dan meeting function bagi para delegasi selama perhelatan.
<!--more-->
Para delegasi akan menyewa kantor dan fasilitas itu dengan tarif yang telah disepakati dengan Meeting Team Secretariat IMF - Bank Dunia. Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan 21 hotel resmi yang visa disewa delegasi.
5. Melibatkan Lebih dari 20 Ribu Orang Pekerja Lokal.
Jumlah pekerja lokal yang terlibat dalam sidang tahunan ini diperkirakan lebih dari 20 ribu orang. Berdasarkan laporan perkembangan penyelenggaraan sidang IMF - World Bank, ada lebih dari 3 ribu pekerja terlibat industri layanan terkait, baik sebagai supplier maupun vendor hajatan itu.
Di kawasan Nusa Dua terdapat sekitar 12 ribu pekerja yang terlibat di main venues, kantor, dan hotel resmi. Selain itu, diperkirakan seribu orang terlibat di bidang transportasi dan lebih dari 5 ribu orang bekerja di sektor seperti restoran, toko suvenir, airport handling, dan lainnya.
Panitia nasional juga merekrut sekitar 400 orang Liaison Officer untuk para pimpinan delegasi, serta hampir seribu relawan untuk mendukung kelancaran pertemuan dan titik strategis, serta mempekerjakan lebih dari 130 staf lokal untuk membantu tugas administrasi dan manajemen peserta selama di Indonesia.
6. Pemerintah Bakal Tawarkan Proyek kepada Investor.
Pemerintah bakal memanfaatkan momen pertemuan tersebut untuk menggaet investor ke dalam negeri. Staf Khusus BUMN Sahala Lumban Gaol menuturkan dampak pertemuan internasional itu bisa mendukung keuangan pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dilakukan pemerintah.
Sahala mengatakan setidaknya BUMN akan menawarkan 79 proyek dari 22 badan usaha kepada calon investor yang akan disampaikan dalam salah satu forum. Adapun total nilai proyek yang akan ditawarkan senilai US$ 86,1 miliar, sementara kesempatan investasi atau investment opportunity yang akan ditawarkan sebesar US$ 42 miliar.
“Ini adalah momentum yang baik. Ini yang akan kami kerjakan selama IMF berlangsung,” kata Sahala. Jenis proyeknya, ujar dia, misalnya jalan tol, pembangkit listrik, sampai pelabuhan udara.
7. Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi di Bali.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menuturkan Indonesia menuturkan secara spesifik pertemuan tahunan IMF tersebut akan membawa dampak positif bagi provinsi Bali.
Pada tahap persiapan, Indonesia membangun sejumlah infrastruktur utama dan penunjang yang dibangun bukan hanya untuk IMF, tetapi juga dapat menunjang kegiatan perekonomian jangka panjang di Bali. Adapun total dampak langsung terhadap ekonomi di Bali diperkirakan akan mencapai Rp 5,9 triliun. Kemudian, nilai investasi infrastruktur mencapai Rp 3 triliun dan pengeluaran pengunjung Rp 1,1 triliun.
“Perkiraan pertumbuhan perekonomian Bali apabila mengikuti baseline atau seolah-olah tidak ada IMF, pertumbuhannya hanya 5,9 persen. Namun, setelah IMF diperkirakan akan naik 0,64 persen menjadi 6,54 persen,” ujar Bambang. Adapun dampak tidak langsungnya, kata Bambang, akan ada kenaikan nilai tambah Rp 894 miliar dan tambahan produk domestik regional bruto (PDRB) riil pada 2018.
BERBAGAI SUMBER