Rupiah Masih Loyo, Kemenkeu: Dampaknya Masih Bisa Dikelola

Kamis, 4 Oktober 2018 14:31 WIB

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan dampak dari pelemahan rupiah yang terjadi saat ini, masih dapat dikelola. Suahasil mengatakan Kemenkeu terus memonitor pelemahan rupiah dari waktu ke waktu, karena berdampak kepada anggaran.

Baca juga: Terkena Sentimen Eksternal Rupiah Melemah ke 15.139 per Dolar AS

"Setiap kali rupiah melemah, penerimaan tentu meningkat dan belanja juga meningkat, tapi dampaknya penerimaan meningkat lebih tinggi daripada belanja. Jadi untuk anggaran, kami melihat dampaknya, tapi dampaknya masih bisa dikelola," kata Suahasil di Kompleks Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2018.

Menurut Suahasil, dampak pelemahan rupiah sebenarnya tidak hanya mempengaruhi anggaran, tapi keseluruhan ekonomi.

Suahasil mengatakan pelemahan rupiah berdampak ke ekspor. Secara teori, setiap kali rupiah melemah, ekspor akan mendapat peningkatan daya saing, tapi di saat yang bersamaan impor akan lebih mahal.

"Bila impor lebih mahal, kami mengerti ada beberapa jenis impor, seperti impor bahan modal, konsumsi, dan lainnya. Setiap kali impor bahan modal meningkat lebih mahal, itu artinya proyek infrastruktur juga akan lebih mahal. Jadi kami melihat semua dampak itu, tapi saya yakin BI akan menjaga stabilitas rupiah," kata Suahasil.

Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak melemah sebesar 75 poin menjadi Rp 15.139 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 15.064 per dolar AS.

"Dolar AS bergerak menguat terhadap beberapa mata uang kuat dunia, termasuk rupiah seiring data tenaga kerja di Amerika Serikat yang naik," kata Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2018.

Mikail mengemukakan penyerapan tenaga kerja di sektor swasta Amerika Serikat naik menjadi 230 ribu pekerja pada September, lebih tinggi dibandingkan Agustus yang sebanyak 168 ribu. "Angka itu juga lebih tinggi dari ekspektasi ekonom sebesar 185 ribu. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak Februari lalu," katanya.

Selain itu, menurut Mikail, harga minyak mentah dunia yang kembali naik turut membebani pergerakan kurs rupiah. Saat ini harga minyak dunia naik ke level US$ 76 per barel.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

16 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

3 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

7 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

7 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

7 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya