DPR Sepakati Pagu Anggaran Kementerian Keuangan Rp 45,156 T

Rabu, 3 Oktober 2018 17:14 WIB

Layar yang menampilkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pandangan akhir Pemerintah pada Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis , 26 Juli 2018. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Jakarta - Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati pagu anggaran Kementerian Keuangan untuk tahun 2019. Berdasarkan hasil rapat yang digelar pada Rabu, 3 Oktober 2018, Komisi Keuangan menyepakati pagu anggaran Kementerian mencapai Rp 45,156 triliun.

Baca juga: Kemenkeu: Satu Dasawarsa Penerbitan Sukuk Capai Rp 938 Triliun

"Program dan rencana anggaran yang disetujui Komisi Keuangan itu mencakup seluruh kebutuhan anggaran untuk Kementerian Keuangan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani ditemui usai mengikuti rapat kerja di Ruang Rapat Komisi XI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu.

Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan Kementerian telah mengajukan pagu indikatif Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp 46,25 triliun. Jumlah anggaran itu telah mencakup untuk Badan Layanan Umum atau BLU. Apabila di luar Badan Layanan Umum, anggarannya adalah Rp 32,529 triliun.

"Untuk belanja pegawai Rp 21,34 triliun, belanja barang Rp 9,46 triliun dan belanja modal Rp 1,72 triliun. Jadi totalnya Rp 32,529 triliun, ini Non BLU, yang Kemenkeu saja," ujar Sri Mulyani saat rapat bersama Komisi Keuangan DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 2 Juli 2018.

Sri Mulyani melanjutkan, pagu anggaran yang disepakati tersebut turun sebanyak Rp 1 triliun dari yang diajukan sebelumnya. Adapun penurunan berasal dari pagu anggaran untuk Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Sri Mulyani berujar, Kementerian akan terus berusaha untuk mengelola dana anggaran tersebut secara efisien. Selain itu, untuk BLU-BLU yang ada di bawah Kementerian, Sri Mulyani berjanji bakal terus memperbaiki kinerja dari layanan BLU tersebut.

Adapun, sumber dana pagu anggaran Kementerian Keuangan terdiri dari rupiah murni sebesar Rp 31 triliun, BLU sebesar Rp 13,7 triliun, dan Pinjaman Hibah Luar Negeri (PLHN) sebesar Rp 30,6 miliar.

Berikut anggaran yang disetujui oleh Komisi Keuangan saat rapat kerja, Rabu:
1. Sekretariat Jenderal Rp 20,790 triliun
2. Inspektorat Jenderal Rp 102,879 miliar
3. Direktorat Jenderal Anggaran Rp 115,737 miliar
4. Direktorat Jenderal Pajak Rp 6,848 triliun
5. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Rp 2,965 triliun
6. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Rp 105,6 miliar
7. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Rp 111,6 miliar
8. Direktorat Jenderal Perbendaharaan Rp 12,559 triliun
9. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Rp 667,28 miliar
10. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Rp 635,39 miliar
11. Badan Kebijakan Fiskal Rp 128,330 miliar
12. Pengelolaan Portal Indonesia National Single Window Rp 125,103 miliar.

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

3 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

6 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

7 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

8 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

22 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

23 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

23 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

23 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya