Sri Mulyani Waspadai Lonjakan Harga Minyak dan Perang Dagang

Reporter

Caesar Akbar

Rabu, 3 Oktober 2018 13:34 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani usai menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ada dua risiko yang membayangi perekonomian pada 2019. Salah satunya adalah dinamika harga minyak dunia.

Baca: Sri Mulyani: Kerugian Akibat Bencana Alam Rp 22 Triliun per Tahun

"Karena sanksi terhadap Iran, sekarang harga minyak US$ 85 per barel, kita terus very vigilant terhadap oil price," ujar Sri Mulyani di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2018.

Sri Mulyani mengatakan gejolak harga minyak itu perlu terus dipantau lantaran sangat berdampak ke perekonomian Indonesia, baik di sektor riil, produk domestik bruto, subsidi, hingga neraca pembayaran.

Kenaikan harga minyak dunia berlangsung sangat cepat. Pada saat mendesain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018, harga minyak diproyeksikan berada pada level US$ 48 per barel.

"Saya ingat mengajukan US$ 55 per barel, lalu direvisi menjadi US$ 50 per barel. Lalu saat diskusi bersama DPR, mereka tidak yakin harga minyak di atas US$ 50 sehingga direvisi ke US$ 48 per barel," ujar Sri Mulyani.

Ternyata, kata Sri Mulyani, memasuki 2018 harga minyak melonjak tinggi. Bukan hanya minyak, sejumlah komoditas juga mengalami koreksi. Kenaikan harga itu lantas menimbulkan dinamika ekonomi.

Sebabnya, Indonesia cukup banyak mengimpor minyak untuk kebutuhan dalam negeri. Walau, di sisi lain, para pelaku ekonomi Indonesia yang bergerak di bidang komoditas akan menikmati kenaikan harga tersebut.

Di samping dinamika harga minyak, risiko yang patut diwaspadai adalah berlanjutnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. Penyesuaian-penyesuaian kebijakan ekonomi yang dilakukan dua negara dengan perekonomian terbesar itu, menurut Sri Mulyani, bakal menimbulkan gejolak global.

Untuk itu, ujar Sri Mulyani, perekonomian Indonesia mesti terus memantau dinamika-dinamika yang terjadi itu sembari melakukan penyesuaian kebijakan. "Kuncinya adalah adjustment," kata Sri Mulyani. Ia menargetkan pertumbuhan ekonomi 2019 mencapai 5,4 persen.

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

49 menit lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

21 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya