Luhut dan Sri Mulyani Bikin Rencana Ini untuk Hadapi Bencana

Selasa, 2 Oktober 2018 06:15 WIB

Foto udara menunjukkan kapal Sabuk Nusantra 39 yang terdampar di antara bangunan akibat tsunami di Desa Wani, Pantai Barat Donggala, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Oktober 2018. Kapal yang saat tsunami terjadi itu, sedang bersandar di Pelabuhan Wani dan terseret hingga 70 meter dari dermaga. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan berujar rencana kontinjensi Indonesia dalam mengantisipasi bencana seperti gempa bumi masih belum matang.

"Tapi setelah melihat kemarin, kita sepakat untuk menyusun kontinjensi," ujar Luhut di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin, 1 Oktober 2018.

Luhut berujar telah menggelar rapat bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati guna membahas rencana ini. Dalam pertemuan itu ia dan Sri Mulyani sudah saling menuangkan gagasannya. Gagasan tersebut nantinya akan dibahas kembali untuk dimatangkan.

"Tadi sepakat dengan Ibu Ani (Menteri Keuangan Sri Mulyani) besok rapat terbatas akan kita bawa," kata Luhut.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berujar tengah mengkaji suatu instrumen pembiayaan untuk daerah yang bisa digunakan kala terjadi bencana.

"Dengan frekuensi bencana di berbagai daerah, kami memikirkan untuk mendevelop suatu instrumen pembiayaan bagi daerah semacam asuransi yang bisa kita deploy," ujar Sri Mulyani.

Untuk menyusun instrumen tersebut, Sri Mulyani telah berkonsultasi dan melihat contoh dari negara-negara lain. Ia pun bakal mengumpulkan para ahli dalam pertemuan rutin IMF - World Bank guna mendiskusikan hal ini.

"Supaya Indonesia bisa menciptakan instrumen baru antar daerah, bisa masuk dalam APBN kita, bagaimana suatu support pada suatu daerah yang terkena bencana bisa langsung dilakukan, kemudian kita juga pikirkan bagaimana untuk memperkuat BNPB," kata Sri Mulyani.

Luhut berpendapat rencana kontinjensi itu penting, apalagi Indonesia berada di cincin api. "Kalau kita lihat dari tahun 2004 sampai sekarang, gempa bumi di Aceh, Nias, Mentawai, terus kemudian Bengkulu, Jawa, Bali, NTT, NTB, kemudian di Palu itu konsekuensi kita negara berada diatas ring of fire."

Luhut mengatakan potensi gempa bagi negara yang berada di lokasi cincin api sangatlah besar. Itu adalah dampak dari kerak bumi yang terus bergerak.

"Jadi pasti terjadi satu kali 60 tahun, 100 tahun atau berapa tahun, pasti akan terjadi pelepasan energi yang menimbulkan bermacam gempa itu," ujar Luhut.

Berita terkait

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

1 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

2 jam lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

12 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

13 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

15 jam lalu

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan permasalahan lahan di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rampung akhir Mei.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

21 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

22 jam lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mendukung rencana Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk presidential club.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

1 hari lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

1 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya