BI Ramalkan Akhir Tahun Inflasi di Bawah 3,5 Persen

Kamis, 27 September 2018 19:18 WIB

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan razia ikan kaleng mengandung cacing di salah satu pusat perbelanjaan, di Kota Kediri, Jawa Timur, 29 Maret 2018. Sebanyak 27 produk makanan kaleng ikan makarel telah ditarik peredaraannya karena diduga mengandung cacing jenis Anikasis Sp. ANTARA/Prasetia Fauzani

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menargetkan inflasi di akhir tahun 2018 bisa lebih rendah dari 3,5 persen. Proyeksi itu berdasarkan data bulan lalu dan dua pekan pertama bulan ini terjadi deflasi.

Baca: Bareskrim Tangkap Pembobol Bank Senilai Rp 14 Triliun

"Intinya tekanan inflasi tetap rendah sehingga akhir tahun ini cenderung di bawah titik tengah sasaran 3.5 persen," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Kamis, 27 September 2018. Ia tak melihat tak melihat dampak nilai tukar rupiah terhadap rupiah.

Selain itu, Perry berujar permintaan domestik pun tercatat masih di bawah tingkat output potensial kendati meningkat. Sehingga, ia melihat tekanan inflasi dari sisi permintaan juga rendah.

Menurut Perry, ekspektasi inflasi pun masih terjaga rendah, sejalan dengan komitmen BI dalam hal kebijakan moneter maupun koordinasi erat dengan pemerintah. "Pemerintah berkomitmen menjaga inflasi tetap rendah."

Di samping itu, tingkat depresiasi nilai tukar pun kini, menurut Perry, masih terjaga. Sehingga, berdasarkan survei BI kepada para pengusaha, sebagian besar pelaku usaha lebih memilih mengurangi marjin atau meningkatkan efisiensi produksi, ketimbang menaikkan harga.

Advertising
Advertising

"Dengan begitu kami yakin inflasi akhir tahun cenderung di bawah titik tengah 3.5 persen," kata Perry.

Sebelumnya, Indeks Harga Konsumen mencatat deflasi 0,05 persen month to month pada Agustus 2018, setelah pada Juli 2018 mencatat inflasi 0,28 persen. Inflasi yang terkendali pada Agustus 2018 terutama bersumber dari deflasi kelompok volatile food dan administered prices, serta ditopang inflasi inti yang melambat. Dengan perkembangan tersebut, inflasi secara tahunan mencapai 3,20 persen, relatif stabil dibandingkan kondisi pada bulan sebelumnya sebesar 3,18 persen.

Kelompok volatile food mencatat deflasi seiring koreksi harga beberapa komoditas pangan. Kelompok administered prices kembali mengalami deflasi terutama karena koreksi tarif angkutan udara. Adapun inflasi inti tetap terkendali sebesar 0,30 persen month to month.

"Terkendalinya inflasi inti tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya," ujar Perry.

Berita terkait

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

5 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya