Trump Kembali Keluhkan Keputusan The Fed Kerek Suku Bunga

Kamis, 27 September 2018 09:05 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di kantornya. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Hanya selang beberapa jam setelah Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya, Presiden Donald Trump kembali berkeluh kesah. Ia mengaku tak senang dengan keputusan bank sentral AS tersebut menaikkan suku bunga untuk ketiga kalinya sepanjang tahun ini.

Baca: Perang Dagang dengan AS, China Siap Balas Tarif Impor Trump

“Sayangnya, mereka baru saja menaikkan suku bunga,” kata Trump dalam suatu konferensi pers di New York, di mana dia menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Saya tidak senang tentang hal itu.”

Trump juga mengaku khawatir bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunganya pada tahun ini. “Saya mengkhawatirkan fakta bahwa mereka sepertinya suka menaikkan suku bunga,” katanya, seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis, 27 September 2018.

Dalam pertemuan kebijakan yang berakhir Rabu lalu waktu setempat, para pembuat kebijakan The Fed mengerek suku bunga acuannya (Fed Funds Rate/FFR) sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran 2-2,25 persen. Otoritas moneter AS tersebut juga memperkirakan kenaikan suku bunga lebih lanjut pada bulan Desember, tiga kali kenaikan pada tahun depan, dan satu kali pada 2020.

Advertising
Advertising

Ini bukan pertama kalinya bagi Trump mengeluhkan langkah penaikan suku bunga The Fed. Awal tahun ini, Trump terang-terangan mengritik kenaikan suku bunga oleh The Fed.

Sikapnya melanggar tradisi Gedung Putih selama lebih dari dua dekade untuk tidak mengomentari langkah kebijakan moneter demi menghormati independensi bank sentral AS tersebut. Pada Agustus lalu, Trump mengatakan “tidak senang” soal The Fed menaikkan biaya pinjaman.

Menurut Trump, The Fed semestinya lebih mengakomodir kebijakan pemerintah yang sedang berupaya mengerek pertumbuhan ekonomi. "Saya tidak begitu senang dengan kenaikan suku bunga. Saya tidak senang," ujar Trump dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Senin 20 Agustus 2018. Saat itu, The Fed telah menaikkan Fed Rate sebanyak dua kali.

Baca: AS Ancam Impor Produk Indonesia, Ini Ide Indef untuk Tekan Trump

Di Amerika Serikat, kritik terhadap The Fed oleh Presiden AS sangat jarang terjadi demi menjaga stabilitas ekonomi. Namun, Trump pernah mengritik bank sentral AS dalam kampanyenya pada Pilpres 2016.

BISNIS

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

4 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya