Industri Kecil dan Menengah Ikut Terdampak Efek Pelemahan Rupiah

Kamis, 27 September 2018 07:12 WIB

Pengunjung melihat produk yang tampilkan dalam Pameran Jogja Istimewa di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 17 April 2018. Pameran ini menampilkan berbagai kerajinan unggulan khas Industri Kecil dan Menengah (IKM) yana ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku industri kecil dan menengah (IKM) disebutkan juga ikut terdampak oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Gati Wibawaningsih, Direktur Jenderal IKM Kemenperin, mengatakan untuk IKM yang memiliki pasar ekspor, tentunya tidak menjadi masalah besar pelemahan rupiah tersebut karena memiliki pendapatan dalam dolar AS. Namun, bagi IKM yang pasarnya di dalam negeri, bakal menjadi masalah.

"Kan bahan baku masih ada yang impor, jadi kalau pasarnya dalam negeri ya ada dampaknya," ujarnya di Jakarta, Rabu 26 September 2018.

Gati menyebutkan, IKM tekstil misalnya, masih mengimpor beberapa jenis bahan baku seperti poliester dan rayon. Industri furniture juga masih membutuhkan lem yang dikirim dari luar negeri.

Untuk membantu IKM supaya tidak terlalu terdampak pelemahan rupiah, Kemenperin memfasilitasi pemasaran ke pasar global. Tahun depan, Kemenperin bakal memfasilitasi 8 perusahaan yang memiliki produk berkualitas dan telah memiliki pasar ekspor untuk mengikuti pameran kerajinan terbesar di dunia, yaitu Ambiente di Frankfrut, Jerman.

Advertising
Advertising

Menurut Gati, saat ini permintaan dunia sedang bangkit. Produk-produk kerajinan yang banyak diminati pasar global antara lain kerajinan berbahan dasar kayu, tembaga, tekstil, kaca, dan sebagainya.

"Masyarakat mulai bangkit. Jadi, ekspor ke Amerika itu gampang," katanya.

Selain memfasilitasi pengusaha IKM untuk ikut pameran di luar negeri, Kemenperin juga membantu meningkatkan ekspor kerajinan dengan melakukan pembinaan dan bimbingan teknis serta membuka pasar untuk produk IKM dengan program e-Smart IKM.

Adapun, selama ini produk kerajinan dalam negeri banyak dikirim ke Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Inggris Raya, Singapura, Jerman, dan sisanya ke beberapa negara lain. Gati menambahkan selama 4 tahun terakhir, Kemenperin sedang menjajaki pasar Eropa Timur melalui Rusia.

Pasar ekspor industri kerajinan sepanjang tahun lalu tercatat senilai US$251juta.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

3 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya