Kebobolan Rp 1,4 T Karena Kredit SNP, Ini Rencana Bank Mandiri

Selasa, 25 September 2018 20:45 WIB

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas saat memberi keterangan pers soal temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait potensi kerugian negara dalam kasus pembobolan kredit oleh PT Tirta Amarta Bottling Company, di Gedung Plaza Mandiri, Jakarta, Senin, 21 Mei 2018. TEMPO/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Penyelesaian kasus kredit fiktif PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance) terus bergulir, setelah aparat menangkap tersangka pelaku pembobolan 14 bank.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. merupakan salah satu dari 14 bank yang mengalami kerugian kredit fiktif SNP Finance dengan nilai dana terbesar, yakni Rp1,403 triliun.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan kejadian ini akan mengubah sikap bank menjadi lebih konservatif dan selektif dalam memberikan akses finansial kepada perusahaan pembiayaan atau multifinance.

Sebagai langkah antisipasi, debitur akan diminta untuk menyerahkan aset lebih besar untuk pinjamannya guna menumbuhkan rasa kepercayaan dengan kreditur.

"Perbankan tidak perlu insentif tambahan dari regulator, sistem yang berjalan sudah baik, hanya saja kalau nasabah yang sudah punya niat tidak baik ya mau gimana? Antisipasi, dari Bank Mandiri atau bank lainnya sepertinya akan sama, meminta jaminan lebih untuk kredit perusahaan multifinance," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa 24 September 2018.

Advertising
Advertising

Pembobolan dana tersebut, menurut Rohan, bukan akibat kesalahan pada sistem perbankan atau regulasi sistem keuangan yang berlaku saat ini. Pemalsuan data yang sudah menjadi skenario SNP Finance sejak awal dikatakan Rohan berasal dari itikad buruk perusahaan.

Padahal, SNP Finance diketahui telah menjadi debitur selama belasan bahkan puluhan tahun dari keempat belas bank tersebut. Namun secara tiba-tiba perusahaan melaporkan kepailitan dan mengajukan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).

Hingga saat ini proses PKPU di pengadilan masih berlangsung tanpa solusi yang konkrit. Kreditur, yakni bank, yang dirugikan dengan kuasa hukum SNP Finance belum mencapai kesepakatan rencana perdamaian.

"Hal seperti ini [penetapan tersangka], kalau ditanya apakah menghambat PKPU justru kami [kreditur] senang polisi mempidanakan mereka. Justru kalau tidak dipidanakan mereka mungkin masih bisa mengalihkan aset. Langkah pidana sudah tepat," kata Rohan.

Berita terkait

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

21 jam lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

21 jam lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

2 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

2 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

2 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

4 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

5 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

9 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

10 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya