Dua Investor Besar Bersaing Kuasai Bank Muamalat

Jumat, 21 September 2018 13:57 WIB

Bank Muamalat. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, JAKARTA – Dua investor bersaing untuk menjadi pemodal PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Yang pertama, putra mantan presiden B.J. Habibie, Ilham Habibie, dengan menggandeng sejumlah investor. Sedangkan yang kedua adalah konglomerat Dato Sri Tahir (Ang Tjoen Ming), pendiri Grup Mayapada.

Simak: Yusuf Mansur Blak-blakan Soal Kerja Samanya dengan Bank Muamalat

Ilham membangun konsorsium bersama perusahaan investasi dari Singapura Lynx Asia, SGG Group, dan Arifin Panigoro. Kepada Tempo, dia membenarkan keberadaan konsorsium tersebut. “Tujuannya ada dua. Pertama, ada wasiat untuk menyelamatkan. Dan kedua adalah untuk menyehatkan dan membesarkan Muamalat,” ujarnya seperti yang dilansir di Koran Tempo edisi Jumat 21 September 2018.

Ayah Ilham, B.J. Habibie, turut mendirikan bank syariah pertama di Tanah Air pada 1991 bersama Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia.

Menurut Ilham, Tahir sempat menyatakan tertarik bergabung dalam konsorsium. “Dalam pertemuan dua pekan lalu, beliau menyatakan komitmen untuk ikut. Tapi itu posisi dua pekan lalu, sekarang saya tidak tahu.”

Advertising
Advertising

Informasi lain menyebutkan Tahir mengajukan penawaran untuk menjadi partner strategis bagi Muamalat kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, ketika dimintai konfirmasi, Tahir membantah. “Sementara enggak berminat masuk,” demikian ia menulis dalam pesan pendek kepada Tempo.

OJK tak menampik keberadaan dua calon investor Bank Muamalat ini. “Biarkan calon-calon investor melakukan pembahasan atas hal-hal yang diperlukan kedua belah pihak,” ucap Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK, Anto Prabowo.

GHOIDA RAHMAH | ALI NUR YASIN

Berita terkait

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

1 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

3 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

5 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

5 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

8 hari lalu

Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

Selain terhadap nilai tukar rupiah, gejolak konflik ini juga berefek pada harga emas dan minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

9 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

12 hari lalu

Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

Berikut profil JPMorgan Chase yang alami kenaikan 6 persen dalam triwulan pertama 2024 setara Rp 216,3 triliun. Usia perusahaan ini sudah 152 tahun.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

16 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya