Kakinya di HKTI dan Pemerintah, Moeldoko: Impor Beras Diperlukan

Jumat, 21 September 2018 08:10 WIB

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko dalam dialog bersama seniman di Warung Apresiasi, Bulungan, Jakarta Selatan, 14 Mei 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.

TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Staf Kepresidenan yang juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko, menegaskan keputusan pemerintah untuk melakukan impor beras sudah bulat dan tidak perlu diributkan. "Kaki saya satu di HKTI, satu di pemerintah. Saya harus berani menjelaskan," katanya kepada wartawan di Surabaya, Kamis malam, 20 September 2018.

Baca: Empat Alasan Budi Waseso Tolak Impor Beras

Dengan posisinya sebagai Ketua Umum HKTI itu juga, kata Moeldoko, ia menjelaskan khususnya kepada petani bahwa keputusan impor beras sudah memperhatikan kondisi hasil panen, cadangan beras pemerintah dan harga jual komoditas itu di lapangan. "Kalau kebutuhan nasional memang masih diperlukan, kita harus impor agar harga beras bisa terjaga dengan baik," ujarnya.

Lebih jauh Moeldoko menjelaskan perlu tidaknya impor beras memang selalu disesuaikan dengan ketersediaan kondisi riil di Perum Bulog. "Kondisinya bisa dihitung dari jumlah panen setiap bulannya."

Jika dilihat polanya belakangan ini, Moeldoko yang juga Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu menggambarkan saat ini panen selalu terjadi secara merata di seluruh Indonesia hampir tiap bulan. "Sudah terjadi perubahan pola. Kalau dulu ada panen raya, sehingga kalau dibuat kurva tergambar naik turun. Sekarang kurvanya relatif sama karena karena hampir setiap bulan selalu panen," katanya.

Advertising
Advertising

Meski begitu, menurut Moeldoko, hasil panen yang terjadi merata di seluruh Indonesia harus dikaji lagi, apakah ketersediaannya cukup untuk kebutuhan nasional. Menurut dia, jawabannya adalah tergantung dari jumlah cadangan yang tersedia. "Kalau cadangannya turun, berarti memang harus impor karena kebutuhan nasional kita cukup besar," ucapnya.

Dalam kesempatan itu Moeldoko juga mengomentari perdebatan yang terjadi saat ini antara Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Ia menilai ribut-ribut soal kebijakan impor beras ini tidak perlu diributkan lebih panjang lagi karena masing-masing punya kepentingan.

Baca: Kisruh Buwas - Enggartiasto, Sandiaga: Tidak Perlu Impor Beras

Terkait hal itu, Moeldoko mencontohkan petani punya kepentingan agar tidak perlu dilakukan impor beras. Di sisi lain, kalau impor beras tidak dilakukan, harga di pasaran jadi meningkat dan itu menjadi dilema karena merupakan konsumsi utama bagi masyarakat Indonesia. "Di sinilah peran pemerintah adalah harus menjaga keseimbangan. Karena kalau harga beras melambung angka kemiskinan di Indonesia bisa menjadi bertambah," ucapnya.

ANTARA

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

12 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

29 hari lalu

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso bersyukur dengan disahkannya jajaran Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2023-2028.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

30 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

31 hari lalu

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengingatkan pramuka sudah ada sejak zaman kemerdekaan.

Baca Selengkapnya

Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

31 hari lalu

Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi telah merencanakan bansos jauh sebelum rangkaian kegiatan Pilpres 2024 bergulir.

Baca Selengkapnya

Tawarkan Ferienjob di Jerman ke Universitas, Bos PT SHB Temui Kemendikbud, Kemenlu Hingga KSP

32 hari lalu

Tawarkan Ferienjob di Jerman ke Universitas, Bos PT SHB Temui Kemendikbud, Kemenlu Hingga KSP

Bos PT SHB Enik Waldkonig mengaku menemui sejumlah lembaga negara saat mau menawarkan program ferienjob ke universitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KSP Moeldoko Sudah Gelar Rapat Evaluasi Program Ferienjob

33 hari lalu

KSP Moeldoko Sudah Gelar Rapat Evaluasi Program Ferienjob

Moeldoko menyampaikan bahwa pihaknya sudah lakukan rapat evaluasi terkait program magang ferienjob 2023 pada minggu lalu.

Baca Selengkapnya

Enik Waldkonig Klaim Pernah Klarifikasi Program Ferienjob ke KSP, Moeldoko: Siapa Itu, Kenal Aja Enggak

33 hari lalu

Enik Waldkonig Klaim Pernah Klarifikasi Program Ferienjob ke KSP, Moeldoko: Siapa Itu, Kenal Aja Enggak

KSP Moeldoko mengatakan baru tahu soal ferienjob dan minta diadakan rapat untuk membahasnya.

Baca Selengkapnya

Staf KSP Klaim Jokowi Bakal Pimpin Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo

34 hari lalu

Staf KSP Klaim Jokowi Bakal Pimpin Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo

Ngabalin menjelaskan tim transisi dari Jokowi ke Prabowo akan dibentuk dalam waktu cepat.

Baca Selengkapnya