TEMPO.CO, Jakarta - Menanggapi kisruh soal impor beras antara Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, wakil presiden Sandiaga Uno angkat bicara. Ia berkomitmen menggunakan beras dari petani dalam negeri dan tidak akan menggunakan beras impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca: Dukung Budi Waseso Tolak Impor, Fadli Zon Minta Mendag Dicopot
Hal itu dibuktikan dari pengalamannya saat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta sebelumnya. "Kemarin di DKI kita memutuskan tidak membeli beras impor, karena hasil kunjungan kita ke daerah -daerah di Sulawesi Selatan bersama Food Station itu melihat bahwa stock masih cukup," kata Sandiaga di Balai Kartini, Jakarta Pusat, Kamis, 20 September 2018.
Dari hasil berkeliling ke daerah sentra - sentra beras di Indonesia beberapa waktu lalu itu, Sandiaga memutuskan hanya membeli beras dari petani - petani lokal di beberapa wilayah Indonesia. "Alhamdulillah dalam waktu 10 bulan inflasi di DKI itu rekor terendah sepanjang sejarah," katanya.
Sandiaga menyebutkan, masalah utama bahan makanan di DKI Jakarta saat ini bisa diselesaikan dengan memastikan pasokan aman, jalur distribusi itu sederhana, rantai distribusi itu terbuka dan berkeadilan, katanya. "Saya bilang kalau ada di dalam negeri ngapain kita impor," tuturnya.
Seperti diketahui Kementerian Perdagangan dan Bulog belakangan bersitegang dalam urusan impor beras. Bulog berkukuh bahwa impor beras tak perlu dilakukan. Sebaliknya, Kementerian Perdagangan menyebutkan impor beras tetap berjalan.
Menurut Enggartiasto, keputusan impor diambil karena kemampuan produksi beras dalam negeri yang masih rendah. Hal itu diputuskan dalam rapat koordinasi yang dihadiri Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Bulog.
Baca: Disebut Budi Waseso sebagai Pengkhianat, Ini Kata Bekas Bos Bulog
Adapun Bos Bulog, Budi Waseso atau biasa disapa Buwas, mengatakan bahwa stok beras aman hingga Juli 2019, sehingga tidak perlu impor. Menurut dia, stok beras nasional masih surplus, meskipun dalam kondisi cuaca kering seperti sekarang.
ANTARA