Candaan Sri Mulyani: Universitas Lebih Banyak Hasilkan Politisi

Kamis, 20 September 2018 13:11 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berdialog dengan finalis terpilih Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) 2018 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 14 September 2018. Sebanyak 20 finalis adu kreativitas ilmuwan muda ini berkesempatan mengikuti sharing session dengan Menteri Keuangan. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sejumlah upaya pemerintah untuk pembiayaan infrastruktur dalam acara Deloitte Indonesia Infrastructure CEO Forum 2018. Menurut Sri Mulyani, pemerintah terus melalukan diversifikasi pembiayaan di tengah minimnya bujet dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

BACA: Sri Mulyani Kaji Tingginya Impor Migas Agustus

Untuk itu, kata Sri Mulyani, pemerintah akan sebisa mungkin memperbesar keterlibatan swasta dalam pembiayaan infrastruktur, salah satunya lewat skema Public-Private Partnership (PPP) yang sudah mulai berjalan. "Caranya? saya akan bilang ke mereka (swasta) beri saya anggaran yang lebih, akan saya bangunkan rel kereta untuk anda, bandara untuk anda, itu cara mudahnya," kata Sri di Grand Hyatt Hotel, Jakarta Pusat, Kamis, 20 September 2018.

Dalam acara berjudul "A Dialog to Unlock Investment Potential Infrastructure Public and Private", Sri Mulyani menceritakan momen saat Ia kembali ke Indonesia karena diangkat menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden Joko Widodo pada Juli 2016. Saat itu, kata dia, sedikit sekali yang berfikir soal pengembangan infrastruktur di Indonesia padahal banyak universitas yang ada. "Tapi universitas lebih banyak menghasilkan politisi," kata Sri yang disambut tawa peserta acara.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah saat ini sangat berkomitmen untuk mengembangan infrastruktur. Sebab, kualitas infrastruktur Indonesia masih ketinggalan dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti negara tetangga Thailand. "Kalau dengan Thailand yang sama-sama mengalami krisis keuangan 1998, kita cenderung di belakang dan stagnan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Akan tetapi, seluruh masalah itu kata Sri Mulyani adalah bagian dari proses pembelajaran. Saat ini, banyak kementerian sudah mulai sadar dengan pentingnya skema PPP untuk infrastruktur. Kepada para investor yang berminat, Sri Mulyani pun dengan percaya diri menyampaikan, "Jika tertarik cukup ke saya, parlemen sudah mengizinkan," ujarnya.

Di akhir pidatonya, bekas Managing Director Bank Dunia ini kembali melontarkan candaan. Sri Mulyani mengatakan dirinya pernah satu kali bertanya pada sejumlah milenial alias anak muda. "Nanti mau jadi apa? ada yang jawab menteri keuangan, tapi tak satupun dari mereka ingin jadi insinyur."

BACA: Sri Mulyani: Pertemuan IMF Berdampak Besar Bagi Perekonomian

Sisanya, kata Sri Mulyani, ingin jadi youtuber hingga game desainer. "Saya jadi khawatir kalau mereka hanya bangun infrastruktur di dunia virtual saja," kata Sri Mulyani yang kembali disambut tawa peserta.

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

4 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

9 jam lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

9 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

13 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

13 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya