Budi Waseso - Mendag, Darmin Nasution Buka Kronologi Impor Beras

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 20 September 2018 06:11 WIB

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat melakukan konferensi pers terkait rapat koordinasi operasi pasar di gedung Bulog, Rabu, 19 September 2018. TEMPO/Kartika Anggraeni

TEMPO.CO, Jakarta - Terkait beda pendapat antara Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai sebenarnya tidak perlu ada kegaduhan atas impor beras. Sebab, impor beras sudah diputuskan secara matang.

Baca juga: Budi Waseso - Enggar Ribut Soal Impor Beras Jokowi Akan Jelaskan

Darmin pun menjelaskan kronologi impor beras. Berikut penuturannya.
- Kuartal III 2017 harga beras mulai naik.
Pemerintah sudah intens rapat, tapi waktu itu stok Bulog berada pada 978 ribu ton. Stok ini terbilang sedikit, karena stok normalnya 2 juta ton, kalau 3 juta.

-15 Januari 2018.
Kemenko Perekonomian rapat. Kemenko Perekonomian mengecek lagi stok Bulog yang tadinya 979 ribu ton tinggal 903.000 ton, berkurang 75 ribu ton. Karena harus operasi pasar untuk meredam kenaikan harga. Harga beras medium waktu itu sudah Rp 11.300, naik dari normalnya Rp9.450/liter. Sementara panen raya masih Maret.

Tapi waktu itu ada yang menyatakan bahwa produksinya nanti banyak. Januari sekitar 2,5 juta ton beras, Februari 4,7 juta ton, Maret 6,5 juta ton. Total tiga bulan itu 13,7 juta ton, banyak dong angka ini. Melihat laporan itu, maka kita putuskan Bulog harus mampu menyerap 2,2 juta ton, paling lambat akhir Juni, Artinya panen raya lewat. Dengan harapan kalau 2,2 juta ton maka di akhir 2018, pengadaan Bulog bisa mendekati 3 juta.

Tapi, sementara itu, stok di Bulog hanya 903 ribu ton, sedangkan itu 15 Januari sampai Maret adalah musim hujan, kita kemudian memutuskan impor 500 ribu ton, dengan perintah bahwa harus masuk akhir Februari.

Karena kalau stok yang ada itu semakin turun, maka akan 'digoreng' oleh pedagang. Jangan dikira stok 903 ribu ton itu banyak. Karena konsumsi sebulan sekitar 2,2 sampai 2,3 juta ton.

- Akhir Februari 2018
Ternyata impor 500 ribu ton yang diputuskan 15 Januari belum masuk, dikarenakan panen dari negara produsen juga mundur dan kendala proses pengapalannya yang juga lama.

-19 Maret 2018
Rapat lagi. Stok yang ada tinggal 590 ribu ton, murni sisa dari 903 ribu ton, stok total medium dan premium. Harga Rp 11.044, turun sedikit dari yang sebelumnya, karena operasi pasar jalan terus.

- 28 Maret 2018
Rapat lagi. Panen raya kan dah mulai mau habis kan, dibilang produksinya dibilang 6,5 juta ton. Saat itu, stok Bulog memang sedikit naik menjadi 649 ribu ton. Tapi ya tidak ada apa-apanya, sementara panen raya dah mau habis. Lalu siapa yang akan percaya kalau ini akan baik baik saja ke depan, sehingga kita putuskan 1 juta ton. Harga beras medium waktu itu Rp 11.036 per kg.

- Minggu ketiga Agustus 2018.
Rapat lagi. Itu stok Bulog 2,2 juta ton.

Itu sudah termasuk impor, tapi belum masuk semuanya, sekitar 1,4 juta dia masuk. Sebelum itu. sekitar 1,188 juta. Lalu bertambah lagi jadi 1,4 juta, berarti pengadaan dalam negerinya sekitar 800 ribu ton.

Tapi karena itu sudah Agustus, maka kita anggap 2,2 juta akan tambah sedikit pengadaan dalam negeri. Dan katanya bisa naik sampai 2,4 juta, berarti naik sedikit, sampai akhir tahun bisa 3 juta. Maka kita tidak menambah lagi.

"Jadi saya sebenarnya agak heran juga bahwa yang diributkan impor, tapi dihubungkan dengan gudang yang penuh. Itu penuh karena impor. Kalau enggak ada beras impornya, itu isinya hanya sekitar 800 ribu ton beras saja," ujarnya, Rabu (19/9/2018) malam.

Sehingga, kata Darmin, tidak perlu ada kegaduhan terkait impor beras tersebut. "Gudang penuh karena impornya 1,4 juta. Kalau tidak ada impor waktu itu, repot kita," ujarnya.

Jadi, lanjut dia, keputusan impor sudah diambil dengan pertimbangan sangat matang, walaupun kementerian terkait menyatakan bahwa produksi selama tiga bulan bisa mencapai 13,7 juta ton. "Ya kalau segitu, ya beli dong. kita minta hanya 2,2 juta saja," ujarnya.

Darmin menerangkan bahwa saat ini total impor beras seluruhnya sudah 1,4 juta ton, sehingga masih ada sisa sekitar 600 ribu ton. Namun, menurutnya, dari angka 600 ribu ton tersebut tidak akan terealisasi semuanya dan hanya akan terealisasi sekitar 400 ribu saja.

"Nah dari 600 ribu ton itu tidak jadi segitu dan hanya 400 ribu ton saja. karena ada impor dari India yang tidak datang. Jadi tadinya paling lambat Juli itu harus sudah 1,8 juta. Tapi sampai minggu ketiga Agustus masih belum masuk 400 ribu ton beras itu. Nah itu dia situasinya. Jadi sebenarnya sangat matang dipikirkan sehingga tidak perlu ramai sebenarnya," ujarnya.

Sebelumnya, Budi Waseso tak setuju dengan keputusan impor beras hingga 2 juta ton. Salah satu alasannya adalah kesulitan mencari tempat untuk menyimpan komoditas tersebut jika telah sampai di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Enggar menegaskan bahwa impor adalah keputusan bersama yang diketok Menteri Koordinator Perekonomian. Soal urusan penyimpanan beras di gudang, menurut dia, bukanlah urusannya.

Pernyataan Enggar itu kemudian ditanggapi Budi Waseso bahwa soal penyimpanan beras di gudang bukan hanya urusan Bulog saja melainkan urusan bersama lembaga pemerintah. Karena itu ia berharap, seluruh lembaga pemerintah harus bisa bersinergi.

BISNIS

Berita terkait

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

16 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

7 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis isu pelarangan operasional warung madura selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

30 hari lalu

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso bersyukur dengan disahkannya jajaran Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2023-2028.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

31 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

31 hari lalu

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengingatkan pramuka sudah ada sejak zaman kemerdekaan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Gandeng Kepolisian untuk Jaga Stabilitas Bahan Pokok Momen Lebaran 2024

41 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Gandeng Kepolisian untuk Jaga Stabilitas Bahan Pokok Momen Lebaran 2024

Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan menggandeng Kepolisian untuk menjaga stabilitas bahan pokok selama Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

44 hari lalu

Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan presiden terpilih Pilpres 2024 melihat perkembangan pembangunan IKN pada Senin, 18 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

49 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tunda Pelaksanaan Permendag 36/2023, Soal Apa? Begini Bunyinya

49 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tunda Pelaksanaan Permendag 36/2023, Soal Apa? Begini Bunyinya

Mendag Zulkifli Hasan nyatakan Permendag 36/2023 akan ditunda sebagian. Ini peraturan soal apa? Begini bunyi aturannya.

Baca Selengkapnya