Rupiah Jeblok, Agung Podomoro Yakin 3 Proyeknya Tak Terimbas

Selasa, 18 September 2018 16:21 WIB

Pengunjung memadati acara pemilihan unit Podomoro Golf View di Senayan City, Jakarta, 21 November 2015. Survei Perkembangan Properti Komersial yang dilansir Bank Indonesia (BI) pada Jumat (13/11/2015) mengungkap harga properti komersial melemah 1,69 persen secara triwulanan, dan 32,31 persen secara tahunan. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pengembang PT Agung Podomoro Land Tbk. yakin pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini tak akan mengganggu bisnisnya, khususnya di tiga proyek andalannya. Ketiga proyek itu adalah Podomoro Golf View di Cimanggis, Podomoro City Deli Medan, dan Podomoro Park di Bandung.

Baca: Kemenkeu: Kurs Rupiah 2019 Bisa Capai Rp 14.700 per Dolar AS

“Cimanggis itu akhir tahun kita sudah serah terima, kira-kira 4000 unit. Kebetulan itu tower-nya seperti huruf W, ada 1200 unit dan 1600 unit. Penjualan di proyek ini masih oke soalnya berkonsep TOD (transit oriented development),” kata Asisten Vice President PT Agung Podomoro Land Tbk, Alvin Andronicus di Menara Bidakara, Senin, 17 September 2018.

Alvin menjelaskan, harga rata-rata di Podomoro Golfview itu sekitar Rp 11 juta per meter persegi. Harga ini sudah meningkat sejak perdana sekitar Rp 9,4 juta per meter persegi. Adapun harga per unit sekitar Rp 297 juta dibayar secara tunai, dan sekitar Rp 330 juta jika dibayar dengan cicilan.

Saat ini, kata Alvin, segmen pasar properti yang dicari oleh konsumen adalah yang bisa memberikan nilai tambah. "Akan ada apa, dilengkapi apa, transportasinya,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Selanjutnya, perusahaan dengan kode saham APLN ini akan menggenjot penjualan untuk rumah tapak di Podomoro Golf View. Harga yang ditawarkan mulai R p1,3 miliar secara tunai.

Adapun ukuran rumah tapak di proyek Podomoro Golf View itu 6x16 meter, 7x17 meter, 8x16 meter, dan paling besar 8x18 meter persegi dengan harga tertinggi Rp 2 miliar. Proyek rumah tapak ini akan diluncurkan tahun depan.

Alvin yakin permintaan rumah tapak di pasar seperti yang ditawarkan perusahaannya ini masih cukup besar. "Karena orang ingin rumah tapak. Namun semua tergantung biaya yang dimiliki."

Lebih jauh, menurut Alvin, secara umum permasalahan kesulitan penjualan unit properti bukan hanya dihadapi oleh APLN tetapi hampir semua pengembang. Di kondisi perekonomian sulit yang salah satunya ditandai dengan terus merosotnya nilai tukar rupiah pada tahun ini, Alvin menilai jika perusahaan sudah bisa mencapai 80 persen target pendapatan itu sudah cukup baik.

Baca: Kurs Rupiah Jeblok Dekati 15 Ribu, Pengusaha Naikkan Harga Terigu

Nilai tukar rupiah belakangan kembali melemah, bahkan pada siang hari ini di pasar spot rupiah menembus level Rp 14.908 per dolar AS. Padahal rupiah di akhir pekan lalu kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor berada di angka 14.835 per dolar AS.

BISNIS

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

5 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

6 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

6 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya