Kurs Rupiah Jeblok Dekati 15 Ribu, Pengusaha Naikkan Harga Terigu

Selasa, 18 September 2018 14:03 WIB

Tepung terigu. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah belakangan kembali melemah, bahkan pada siang hari ini di pasar spot rupiah menembus level Rp 14.908 per dolar AS. Anjloknya kurs rupiah ini direspons oleh pengusaha tepung terigu dengan menaikkan harga jual produknya karena masih tingginya ketergantungan akan bahan baku gandum impor.

Baca: Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 14.908 per Dolar AS Hari Ini

Namun Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo), Ratna Sari Loppies, kalangan pabrikan tidak bisa menahan impor gandum kendati rupiah melemah dan harga gandum global mengalami kenaikan. Selain itu, stok bahan gandum di tingkat produsen tepung terigu umumnya sudah aman untuk jangka waktu 3-6 bulan ke depan.

Dari sisi pasokan, menurut Ratna, produksi tepung terigu Indonesia diperkirakan akan menembus 6,5 juta ton hingga akhir 2018. Angka itu naik dibandingkan 2017 yang sebesar 6,22 juta ton.

Lebih jauh, Ratna menyebutkan kenaikan harga jual tak berimbas pada tingkat permintaan di dalam negeri. Data yang dimilikinya menyebutkan sepanjang semester I tahun ini konsumsi terigu domestik sebesar 3,23 juta ton atau ekuivalen dengan 4,15 juta ton gandum.

Advertising
Advertising

"Jumlah tersebut tumbuh 5,95 persen secara tahunan," ujar Ratna, Senin, 17 September 2018. Sementara itu, konsumsi sepanjang tahun lalu sebesar 6,22 juta ton atau setara dengan 7,98 juta ton gandum atau tumbuh 5,54 persen secara tahunan.

Ratna memperkirakan terus tumbuhnya permintaan terigu di dalam negeri meskipun harga produk dinaikkan tak lepas dari strategi kenaikan harga yang dilakukan bertahap. "Kami mengedukasi UKM kalau ada kenaikan harga dan kenaikan tersebut dilakukan secara bertahap. Kami jaga supaya tidak ada gejolak," ucapnya.

Segmen UKM, kata Ratna, menjadi penyerap tepung terigu utama dengan kontribusi sebesar 66 persen, sisanya diserap oleh industri besar. UKM yang menggunakan tepung terigu ini merupakan perusahaan yang menggunakan sistem manajemen tradisional dan dimiliki oleh keluarga, serta berorientasi komunitas.

Baca: Defisit Perdagangan Turun, BI: Tekanan Rupiah Mestinya Membaik

Beberapa jenis UKM yang banyak menyerap tepung terigu antara lain bergerak di bidang roti, biskuit, kue modern dan tradisional, mi basah, dan lainnya. Pelemahan rupiah ini juga berimbas kepada segmen perusahaan besar merupakan perusahaan besar yang menggunakan mesin berteknologi tinggi, manajemen profesional, dan beberapa di antaranya merupakan perusahaan terbuka.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

4 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

16 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

17 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

19 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

4 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

5 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya