TEMPO Interaktif, Jakarta:Kwik : Orang-orang IMF yang datang sebulan sekali ke Indonesia lebih bodoh dibandingkan ahli-ahli ekonomi lokal. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kwik Kian Gie mengatakan pemerintah sudah mengambil keputusan untuk mengakhiri program IMF pada akhir 2003. Kebijakan pemerintah ini, secara tegas dan jelas diucapkan Presiden Megawati Sukarnoputri dalam sidang tahunan MPR Agustus tahun lalu. Katanya pemerintah belum mengambil keputusan, apa itu tidak lucu, katanya di kantornya Jumat (25/4). Dari ucapan Megawati, menurut Kwik pemerintah sudah tidak mempunyai rencana sama sekali untuk memperpanjang program IMF. Yang menyuarakan perpanjangan, sesuai pemberitaan media massa, hanya satu orang yaitu Menteri Keuangan Boediono. Tapi, kalau berbicara pemerintah dalam suatu negara yang sistemnya presidensiil,Kita harus berpegang pada pendirian presiden. Jadi tidak perlu diperdebatkan lagi. Sehingga, ia meminta Menkeu tidak lagi bersikeras meminta sidang kabinet untuk memutuskan mengenai program IMF. Dengan tegas, ia megatakan keinginan Boediono salah besar. Karena sidang kabinet tidak mempunyai hak untuk memutuskan. Presiden yang memutuskan, itu urusan beliau, bisa dikantor, di kamar mandi atau sambil makan, kata Kwik. Kwik juga meminta IMF jangan membual dengan mengatakan Indonesia tidak bisa membuat perencanaan pembangunan sendiri. Karena sejak 1967 hingga krisis moneter perencanaan pembangunan tidak dibuat oleh IMF melainkan oleh ekonom-ekonom Indonesia. Nyatanya, selama itu pertumbuhan rata-rata 7 persen. Dan IMF mengatakan ini merupakan keajaiban di Asia Tenggara, ujarnya. Bahkan, lanjut dia, orang-orang IMF yang datang sebulan sekali ke Indonesia lebih bodoh dibandingkan ahli-ahli ekonomi lokal. Apalagi sudut pengetahuan mereka yang pas tentang problematik Indonesia tidak ada. Dan jika program-program IMF disandingkan satu per satu dengan kebijakan Repeta dan Propenas, akan kalah. Jadi jangan banyak mulutlah mereka itu, mereka itu sudah dikritik di mana-mana masih sombong terus, tegas Kwik. (Kurniawan--Tempo News Room)
Berita terkait
Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus
3 menit lalu
Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus
Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.