Bappenas Yakin Ekonomi Tumbuh 5,2 Persen Meski Rupiah Tertekan

Sabtu, 15 September 2018 13:00 WIB

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dalam acara seminar nasional pembangunan iptek untuk kemajuan bangsa di Kementerian Bappenas, Kamis, 30 Agustus 2018. TEMPO/ Kartika Anggraeni

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pembangunan dan Perencanaan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,2 persen. Pertumbuhan 5,2 persen, kata Bambang tetap bisa tercapai, meski rupiah dalam tekanan eksternal.

Baca juga: Bappenas Dorong MRT Jakarta Diteruskan hingga Tangerang Selatan

"Akhir tahun ini perkiraannya sekitar 5,2 persen, karena setelah semester satu kita 5,15 persen," kata Bambang saat ditemui dalam acara Pentas Olah Raga dan Seni (PORSENI) 2018, yang melibatkan keluarga pegawai Kementerian PPN/Bappenas di Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat, Sabtu, 15 September 2018.

Menurut Bambang, meski di semester II terdapat tekanan terhadap rupiah, tapi pertumbuhan konsumsi masih terlihat bagus. Bambang mengatakan pertumbuhan ekonomi semeter dua akan ditopang salah satunya dari pertumbuhan konsumsi masih cukup bagus ditambah event internasional yang berlangsung di Indonesia.

"Asian Games, maupun nanti World Bank IMF akan memberikan pengaruh positif tambahan untuk pertumbuhan ekonomi," kata Bambang.

Kemarin Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 sebesar 5,3 persen. Namun, ia menjelaskan masih ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari target karena adanya risiko yang merugikan atau downside risk. Risiko tersebut antara lain menurunnya impor akibat tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"'Downside risk-nya adalah kemungkinan 'growth' bisa meleset ke 5,15 persen karena impor makin melemah akibat depresiasi rupiah. Investasi dan konsumsi akan terpengaruh. Kalau itu terjadi, ekonomi turun ke 5,15 persen," kata Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Kamis, 13 September 2018.

Lebih lanjut Bambang mengatakan pergerakan rupiah akan fluktuatif mengikuti perkembangan dari penguatan dolar Amerika Serikat. Menurut Kepala Bappenas ini, pergerakan rupiah juga bergantung pada keseriusan pemerintah untuk terus menjaga defisit transaksi berjalan atau current account deficit pada level yang dianggap aman. Bambang mengatakan pemerintah terus berupaya untuk menekan defisit transaksi berjalan tersebut.

HENDARTYO HANGGI | KARTIKA ANGGRAENI

Berita terkait

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

22 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

28 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

29 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

31 hari lalu

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

Peneliti ICW Kurni Ramadhana mengatakan rencana KPK bubar lalu gabung Ombudsman bukan isapan jempol, sudah dibahas di Bappenas.

Baca Selengkapnya

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

39 hari lalu

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

Heru Budi menyebut Kepulauan Seribu cocok jadi food estate alias lumbung pangan di DKI Jakarta. Berikut hal yang bakal dilakukan Pj Gubernur DKI itu.

Baca Selengkapnya

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

40 hari lalu

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Cukai Minuman Berpemanis Berlaku Tahun Ini, Bappenas: Sudah Sesuai RPJMN

40 hari lalu

Cukai Minuman Berpemanis Berlaku Tahun Ini, Bappenas: Sudah Sesuai RPJMN

Bappenas sebut penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan tahun ini sudah sesuai dengan rencana pembangunan.

Baca Selengkapnya

PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

42 hari lalu

PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

PBB meluncurkan "Those Not Left Behind", buku berisi 22 kisah nyata tentang upaya mencapai SDGs.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

43 hari lalu

Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan lahan di Kepulauan Seribu cocok dipakai sebagai food estate bagi DKI Jakarta pada 2025.

Baca Selengkapnya

Alasan Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Bappenas: Mencontoh Negara Maju

52 hari lalu

Alasan Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Bappenas: Mencontoh Negara Maju

Bappenas menyebut bahwa program makan siang gratis mencontoh kebijakan yang sudah ada di sejumlah negara berpendidikan maju.

Baca Selengkapnya