17 Bulan Menjabat, Pahala Beberkan Kinerja Garuda Indonesia

Kamis, 13 September 2018 11:14 WIB

(ki-ka) Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko Helmi Imam Satriyono, Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury, Direktur Niaga Domestik Nina Sulistyowati dan Direktur Kargo dan Niaga Internasional Sigit Muhartono saat paparan kinerja Garuda Indonesia, di Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. Garuda Indonesia berhasil menekan kerugian sebesar 60 persen pada semester I-2018 menjadi US$114 juta atau Rp1,64 triliun. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pahala Mansury resmi dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia pada Rabu, 12 September 2018. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang sekaligus menunjuk I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara sebagai pengganti Pahala.

Baca juga: Ari Askhara Ditunjuk Jadi Dirut Garuda Indonesia, Gantikan Pahala

Dicopot dari posisinya, Pahala menilai kinerja perusahaan di bawah kepemimpinannya cukup baik. Parameternya ada penurunan kerugian perseroan yang cukup signifikan dalam 17 bulan masa jabatannya.

"Dalam setahun ini kami bisa menurunkan tingkat kerugian sampai dengan 60 persen," ujar dia di Gedung Garuda Indonesia, Tangerang, Rabu, 12 September 2018.

Padahal, di saat yang sama biaya bahan bakar pesawat terus mengalami kenaikan. Menurut Pahala, secara year-on-year, kenaikan harga minyak bisa mencapai 50 persen.

Berdasarkan laporan keuangan semester I 2018, Garuda Indonesia tercatat merugi sebesar US$ 114 juta atau sekitar Rp 1,65 triliun. Nilai tukar rupiah yang terus melemah dan kenaikan harga avtur menjadi salah satu penyebab besar dari kerugian ini.

Advertising
Advertising

Namun, kerugian pada Semester I 2018 ini sudah membaik jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017 yang mencapai US$ 284 juta atau sekitar Rp 4,11 triliun.

Pahala mengatakan keberhasilan menekan kerugian perusahaan maskapai pelat merah itu tidak lepas dari hasil negosiasi leasing pesawat dan renegosiasi-renegosiasi lainnya.

"Termasuk ada beberapa kasus yang kami bicarakan dengan pihak pabrikan, baik itu mesin, maupun pesawat," kata Pahala. "Itu ya yang betul-betul kami capai dalam kurun waktu 17 bulan."

Sebelumnya, Pahala ditunjuk menempati posisi Direktur Utama Garuda pada April 2017. Berbekal rekam jejaknya sebagai Direktur Keuangan PT Bank Mandiri, ia dipilih Kementerian BUMN agar bisa menyelesaikan masalah keuangan yang mendera perusahaan plat merah ini.

Bukan hanya di Garuda, Pahala juga mengatakan ada perbaikan kinerja di perusahaan anak Garuda, khususnya Citilink. "Kontribusi perusahaan anak kami naik sampai 26 persen," ujar Pahala. Di samping itu, ia mengatakan perseroan juga terus meningkatkan diversifikasi pendapatan.

Sementara dari sisi operasi, Pahala mengatakan perseroan berhasil memangkas jumlah insiden tahun ini dari seribu penerbangan, menjadi separuhnya bila dibandingkan periode sama di tahun 2017. "Ketepatan penerbangan kita bulan Juli-Agustus itu rata-rata di ranking 7-15 di seluruh dunia," ujar dia.

Sehingga, meski Garuda Indonesia mengalami perombakan direksi, Pahala menilai kinerja perseroan dalam satu tahun terakhir masih cukup baik. Ia berharap program kerja yang telah tercapai bisa dilanjutkan manajemen yang baru.

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

2 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

3 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

3 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

4 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

8 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

8 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

8 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

10 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

11 hari lalu

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati mengatakan, bahwa sejak aksi damai pada 5 April 2024, perusahaan belum bisa memastikan kapan bakal melunasi gaji seribuan karyawan Indofarma.

Baca Selengkapnya