Rupiah Melemah, Transaksi Kartu Kredit BCA dan BNI Akan Terimbas?

Rabu, 12 September 2018 09:22 WIB

Pegawai bank menghitung uang dolar Amerika Serikat pecahan 100 dolar dan uang rupiah pecahan Rp 100 ribu di kantor pusat Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018. Nilai tukar rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, 20 Agustus 2018, bergerak melemah 20 poin ke level Rp 14.592 dibanding sebelumnya Rp 14.572 per dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa bulan terakhir diperkirakan bakal memberikan dampak negatif terhadap bisnis kartu kredit perbankan. Terutama transaksi kartu kredit untuk kegiatan pelesir ke luar negeri merosot karena fluktuasi kurs.

Baca: Kemenag Respons Tudingan Anwar Nasution soal Haji Lemahkan Rupiah

Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Santoso menyebutkan, salah satu kontributor transaksi kartu kredit adalah belanja di luar negeri. Secara industri hal itu menyumbang sekitar 10 persen kepada total nilai transaksi kartu kredit.

Sementara itu, BCA mencatat 15-20 persen nilai transaksi kartu kredit disumbang oleh nasabah yang berkunjung ke luar negeri. “Pengaruh pasti ada, tapi menurut saya masih manageable,” katanya, belum lama ini.

Santoso menyampaikan, nasabah BCA yang menggunakan kartu kredit di luar negeri tergolong sehat secara finansial. Mereka juga dikategorikan sebagai nasabah yang cermat mengatur transaksi.

Advertising
Advertising

Meski begitu, Santoso mengaku lebih khawatir pelemahan nilai mata uang memberikan dampak negatif kepada industri perbankan secara keseluruhan. Saat ini, tercatat pertumbuhan kartu kredit cenderung stagnan. Pada akhirnya hal ini berpotensi menambah rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL).

Setiap bank perlu terus menambah basis konsumen secara hati-hati untuk mengakali peningkatan nilai kredit bermasalah. “Bisnis kartu kredit masif itu seperti ember bocor. Bank harus isi air lebih cepat sehingga bisa mendapatkan benefit yang lebih besar,” kata Santoso.

Sementara itu, General Manager Kartu Kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Okki Rushartomo mengatakan, sekitar 12 persen transaksi kartu kredit perseroan digunakan oleh nasabah untuk tujuan ke luar negeri. Sektor pelesiran, menurut dia, merupakan salah satu andalan BNI dalam bisnis kartu kredit.

Apabila pelemahan nilai tukar berlanjut, Okki menilai, dalam jangka panjang bisnis kartu kredit akan terkena dampak seiring dengan kenaikan harga tiket dan hotel. “Saat ini memang belum berdampak langsung, tapi nanti konsumen akan lebih memilih dalam melakukan transaksi kartu kredit,” katanya, belum lama ini.

BNI masih mengkaji sejauh mana dampak pelemahan rupiah terhadap kartu kredit. Akan tetapi perseroan masih optimistis target nilai transaksi tumbuh dua digit pada tahun ini menjadi Rp 40 triliun bakal tercapai.

Baca: Bank Dunia: Pemerintah dan BI Respons Pelemahan Rupiah Cukup Baik

Selain hotel dan harga tiket pesawat, menurut Okki, konsumen kartu kredit akan mengurangi belanja di luar negeri karena tren pelemahan rupiah tersebut. Namun, nasabah akan mencari alternatif yang lebih murah, termasuk mengubah tujuan belanja di dalam negeri.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

3 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

2 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

4 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya