Belum Bahas Timses, Prabowo Nilai Nasib Rupiah Lebih Penting

Reporter

Antara

Sabtu, 8 September 2018 07:58 WIB

Bakal calon presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan pers mengenai pandangan kondisi perekonomian bangsa saat ini di Rumah Kertanegara, Jakarta, 7 September 2018. Prabowo-Sandi bersama koalisi partai pengusungnya mengkritisi kondisi perekonomian bangsa saat ini pasca-melemahnya nilai tukar rupiah. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto menilai tim sukses pemenangan di Pemilu Presiden 2019 adalah hal teknis, namun masalah ekonomi khususnya pelemahan rupiah merupakan persoalan bangsa sehingga harus diutamakan.

Baca:
Efek Rupiah Melemah, Impor Porsche Hingga Ferrari Bakal Distop

Hal itu dikatakan Prabowo terkait belum diumumkannya komposisi tim sukses Prabowo-Sandiaga, namun lebih mengutamakan pernyataan sikap terkait pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Masalah ekonomi adalah persoalan bangsa, ini masalah fundamental bangsa yang muncul di mana-mana. Bagaimana kita harus hati-hati terhadap rupiah dan bertanggung jawab, dan kami tidak mau bicara tanpa perhitungan," kata Prabowo dalam konferensi pers di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat malam, 7 September 2018.

Dia mengakui pertemuan pimpinan parpol koalisi Prabowo-Sandiaga pada Jumat, khusus menyoroti persoalan pelemahan rupiah terhadap dolar, atas permintaan berbagai kalangan untuk merespon persoalan tersebut.

Menurut dia, koalisi Prabowo-Sandiaga membahas pelemahan rupiah secara rasional berdasarkan data dan fakta yang dihadapi masyarakat dan terkait timses bisa diselesaikan sambil berjalan.

Advertising
Advertising

"Tanggal 20 September kami harus menyampaikan kepada KPU terkait Timses, saat ini baru 7 September sehingga masih ada waktu 13 hari. Kami terus finalisasi untuk dilengkapi dan pada saatnya yang tepat akan diumumkan," ujarnya.

Dia mengatakan masalah timses tidak ada masalah prinsip di antara semua parpol koalisi dan berjalan secara alamiah serta akan disampaikan pada waktunya.

Menurut dia, koalisi Prabowo-Sandiaga tidak akan mengambil langkah "impor pemain" dalam komposisi timses sehingga hanya mengandalkan "paket hemat" dalam komposisinya.

Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan berdasarkan kunjungannya di berbagai daerah, masyarakat tidak pernah menanyakan komposisi Timses pasangan Prabowo-Sandiaga.

"Masyarakat selalu menanyakan masalah ekonomi seperti harga kebutuhan bahan pokok yang naik dan lapangan kerja yang sulit. Rakyat tidak pernah menanyakan terkait Tim Sukses," ucapnya.

Sandiaga mengatakan koalisi Prabowo-Sandiaga tidak mau terdiskoneksi dengan keinginan rakyat yang selalu menyampaikan aspirasi dan keluhannya terkait kondisi ekonomi yang masih sulit.

Menurut Sandiaga, kondisi ekonomi saat ini sangat sulit, misalnya, di pedagang tempe yang mengecilkan ukuran tempe dan diibaratkan setipis kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

"Saya bertemu ibu Yuli di Duren Sawit yang mengatakan ukuran tahu yang diproduksinya dikecilkan karena tidak mungkin menaikan harga tahu disebabkan faktor daya beli," katanya.

Berita terkait

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

5 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

7 jam lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

7 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

7 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

8 jam lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

9 jam lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

10 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

11 jam lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya