6.474 Barang RI Ini Bakal Bebas Tarif Bea Masuk ke Australia

Jumat, 7 September 2018 15:08 WIB

Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan pemilik kapal ketika melepas ekspor komoditas Indonesia menggunakan kapal kontainer berukuran raksasa, dari pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 15 Mei 2018. Ekspor kali ini menggunakan Kapal CMA CGM Tage yang memiliki kapasitas sekitar 10.000 TEUs. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Imam Pambagyo menyebut Australia telah berkomitmen mengeliminasi tarif bea masuk barang-barang yang diimpor dari Indonesia untuk 6.474 pos tarifnya.

BACA: WTO Diminta Denda RI Rp 5 T, Mendag Buka Keran Impor Produk AS

"Mengenai tarif, Australia sudah berkomitmen seratus persen tarifnya nol," ujar Imam di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat, 7 September 2018. Hal tersebut adalah hasil dari perundingan perdagangan komprehensif (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA) antara dua negara beberapa yang rampung beberapa waktu lalu.

Preferensi tarif bea masuk nol persen dari sebelumnya 5 persen untuk tekstil dan produk turunannya, membuat Indonesia bisa berkompetisi kembali dengan Malaysia, Thailand dan Vietnam di pasar Australia. Tiga negara tersebut terlebih dahulu mendapat pembebasan tarif sebelum Indonesia.

Pembebasan bea masuk juga membuat Indonesia berpotensi meningkatkan ekspornya di bidang herbisida dan pestisida. Indonesia akan bersaing dengan Malaysia dan Cina yang telah terlebih dahulu masuk di sektor ini dan telah mendapat pembebasan tarif.

Di samping komoditas-komoditas tersebut IA-CEPA diharapkan membantu Indonesia mendorong ekspor peralatan elektronik, permesinan, karet dan turunannya, kayu dan turunannya, kopi, coklat, dan kertas.

Advertising
Advertising

"Produk-produk ini sudah mendapatkan preferensi tarif bea masuk nol persen dari Australia, namun dapat lebih ditingkatkan ekspornya melalui Konsep 'Economic Powerhouse'," kata Imam. 'Economic Powerhouse', ujar dia, merupakan kolaborasi kekuatan ekonomi untuk mendorong produktifitas produk industri dan pertanian, dan meningkatkan ekspor ke pasar negara ketiga.

Pasca rampungnya perundingan dagang dengan negeri kangguru, pemerintah juga tengah membidik ekspor di sektor otomotif, khususnya mobil listrik dan hybrid. Pemerintah Australia bakal memberikan kemudahan ekspor mobil hybrid dan listrik berupa ketentuan asal barang berupa change in tariff heading (CTH), qualifying value content (QVC) 35 persen atau built in Indonesia from a Complete Knock Down kit untuk mobil listrik dan hybrid.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Shinta Kamdani berharap para pelaku usaha dan investor sudah mulai bergerak kendati hasil perundingan itu masih belum diratifikasi. Ia mengatakan pembebasan tarif ekspor itu telah sesuai dengan permintaan para pelaku usaha.

Dalam kondisi tekanan terhadap perekonomian, khususnya terhadap rupiah, penyelesaian perundingan itu diyakini membawa dampak positif. "Kami melakukan uoaya untuk meningkatkan ekspor dan investasi," ujar Shinta.

BACA: Sengketa dengan AS, RI: Kebijakan Sudah Diubah Sesuai Putusan WTO

Namun, Shinta menegaskan dampak positif dari perundingan itu akan terasa apabila semua pihak memanfaatkannya. "Ini tidak ada manfaatnya kalau kita tidak melakukan apa-apa."

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

6 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

7 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

7 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Bos Freeport Sebut Progres Proyek Smelter Gresik Sudah Capai 94 Persen

18 hari lalu

Bos Freeport Sebut Progres Proyek Smelter Gresik Sudah Capai 94 Persen

Dirut PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkap progres proyek smelter tembaga di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik.

Baca Selengkapnya