Darmin Jelaskan ke DPR Alasan Pemerintah Impor Beras

Kamis, 6 September 2018 21:04 WIB

Stok beras di gudang Bulog Jakarta.(dok.Kementan)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan kepada Dewan Perwakilan Rakyat soal alasan pemerintah mengimpor beras. Hal itu Darmin sampaikan usai Anggota Badan Anggaran dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Andi Akmal, bertanya saat rapat di DPR.

Baca juga: Darmin Nasution: Stok Beras sampai Musim Panen Februari 2019 Aman

"Ibu dan bapak yang terhormat, kenapa kami mengimpor beras tahun ini praktis 2 juta ton, walaupun ada juga yang tidak berhasil dari 2 juta itu, realiasinya 1,8 juta," kata Darmin di Gedung DPR, Rabu, 6 September 2018.

Darmin mengatakan sebetulnya pada waktu Indonesia menghadapi 2015 saat terjadi el nino yang parah. Pemerintah khawatir kejadian tersebut terulang seperti tahun 1998, di mana pada 1997 terjadi El Nino.

"Waktu itu pemerintah tahun 1998 yakin betul bahwa kita cukup berasnya. Apa yang terjadi? Kurang dan yang namanya di supermarket beras datang langsung diserbu. Kalau masih ingat itu situasi agak kacau," kata Darmin. "Nah bapak tau berapa akhirnya kita mengimpor beras supaya dia tenang pada 1998, itu hampir 7 juta ton".

Advertising
Advertising

Menurut Darmin tadinya pada 2015, pemerintah punya ke kekhawatiran itu, sehingga begitu Oktober langsung impor, tapi ternyata kebutuhannya tidak terlalu banyak.

Awalnya, kata Darmin pemerintah merencanakan impor beras 1,5 juta ton, akhirnya yg diimpor hanya sekitar 900 ribu ton dan datang pada tahun depannya 2016 kira-kira sisanya 600 ribu ton. Angka itu, kata Damrin sebenarnya rendah, padahal tadinya tinggi atau selalu di atas 1 juta ton.

Pada 2017, kata Darmin memang pemerintah awalnya yakin. "Karena menteri teknis bilang, siap, dengan membawa penggede-penggede panen dan mengatakan panen banyak," kata dia. Tapi, bulan Oktober 2017 tahu-tahu harga beras meledak.

"Kami kemudian dalam kepanikan itu supaya jangan sampai, kalau panen Maret 2018 jelek, maka bisa chaos, itu sebabnya kami siapkan impor supaya jangan sampai ada masalah dengan pangan," ujar Darmin.

Menurut Darmin salah satu yang juga menjadi alasan pemerintah memutuskan impor beras 2 juta, karena melihat target pembelian Bulog dari pasar dalam negeri. Target yang ditetapkan kepada Bulog dari akhir tahun lalu sampai Juni Bulog bisa menyediakan stok dari dalam negeri sebanyak 2,2 juta ton.

"Begitu kami lihat Maret angkanya cuma 200-300 ribu dan sampai hari ini pun pembelian beras bulog dari dalam negeri tidak melampaui 900 ribu ton. Itu dia pak, dalam situasi begitu, tidak ada kemungkinan lain kecuali impor. kenapa? Karena akan kurang ini," ujar Darmin.

Darmin mengatakan, saat itu pemerintah mengetahui kebutuhan sampai akhir tahun masih kurang. "Tidak akan mampu membagikan rastra, tidak akan mampu operasi pasar, jadi itu dia pak, kita betul-betul sangat tidak nyaman, tapi padahal kita, bukan kita semua, ada menteri kita yang bilang 'cukup, lebih', tapi ya sudah," kata Darmin.

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

6 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

9 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

21 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

24 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

26 hari lalu

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah bahwa penyaluran Bansos menjelang Pilpres sebabkan kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

27 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

28 hari lalu

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

Anggota Komisi VI DPR RI, M. Husni, merasa miris akan permasalahan pupuk subsidi, terutama persoalan pendistribusian yang berulang setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

29 hari lalu

Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan pasokan dan stok beras di berbagai daerah akan terjaga menjelang hari Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

30 hari lalu

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

30 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya