Rupiah Dekati 15 Ribu, Beban Biaya Maskapai Kian Berat

Rabu, 5 September 2018 16:48 WIB

Pekerja memeriksa alat di Depot Pengisian Pesawat Udara di (DPPU) Pertamina Cengkareng, Tangerang, Banten, 26 Januari 2016. Kebutuhan avtur setiap tahun untuk memenuhi operasional maskapai penerbangan di Indonesia mencapai 5 juta kiloliter (KL) atau 5 miliar liter. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya nilai tukar rupiah mendekati angka Rp 15 ribu per dolar AS membuat maskapai penerbangan harus berpikir keras untuk tetap bisa beroperasi. Hal tersebut disampaikan Ketua Asosiasi Perusahaan Penerbangan Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association atau INACA) Bidang Penerbangan Berjadwal Bayu Sutanto.

Baca: Rupiah Jeblok, Jokowi: Karena Faktor Eksternal Bertubi-tubi

Bayu menjelaskan, beban biaya sektor penerbangan akan bertambah berat akibat pelemahan rupiah yang belakangan tersungkur. Pasalnya, komponen biaya yang dipengaruhi dolar AS, baik secara langsung maupun tidak langsung, mencapai 70 persen.

"Komponen biaya yang dipengaruhi langsung dan tidak langsung dengan kurs dolar itu 70 persen, tambah berat biayanya," ujar Bayu di Jakarta, Selasa, 4 September 2018. Bayu mengemukakan harga tersebut bisa berimbas pada harga tiket apabila tarif batas bawah tidak kunjung dinaikkan.

Bayu mencontohkan, pajak yang dikenakan untuk penerbangan luar negeri Jakarta-Bangkok naik dari Rp 2.215.100 menjadi Rp 2.229.000 pada Selasa sore. "Ya, jelas harga tiket dinaikkan," ucapnya.

Advertising
Advertising

INACA, menurut Bayu, tengah menunggu penerapan kenaikan tarif batas bawah, yang telah dirumuskan Kementerian Perhubungan naik 5 persen dari 30 persen menjadi 35 persen dari tarif batas atas. "Kapan kenaikan tarif batas bawah diberlakukan, tiket domestik dinaikkan? Sementara kurs dolarnya naik terus," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan pemerintah tengah mencari solusi menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kurs rupiah terus melemah hingga Rp 14.900 per dolar AS. "Pemerintah berusaha agar rupiah tetap dalam nilai yang wajar. Utamanya bagaimana kita mengurangi defisit perdagangan," katanya di Kantor Wakil Presiden, Selasa, 4 September 2018.

JK menuturkan salah satu caranya dengan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor komoditas yang tak perlu. Termasuk memaksimalkan ekspor sumber daya alam dan mengurangi impor bahan bakar minyak.

Baca: Prabowo Disebut Ramalkan Jebloknya Rupiah Sejak Empat Tahun Lalu

Dalam situs resmi Bank Indonesia tercatat kurs jual rupiah melemah. Bahkan pada siang hari ini kurs jual rupiah mencapai level Rp 15.002 per dolar AS. Adapun kurs beli berada di Rp 14.852 per dolar AS. Sementara itu, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp 14.972 per dolar AS.

ANTARA

Berita terkait

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

4 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

9 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

1 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

1 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya