Pemerintah Klaim Kuatkan Rupiah, Darmin: Efeknya Perlu Waktu

Rabu, 5 September 2018 16:33 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menggelar open house dalam rangka Idul Fitri 1439 Hijriah. Sabtu, 16 Juni 2018, di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra IV Nomor 17, Jakarta Selatan. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah sudah dan terus berusaha mengambil langkah untuk menguatkan nilai tukar rupiah. Darmin mencontohkan, ketika meluncurkan sistem OSS, yang bertujuan untuk meningkatkan inventasi dan ekspor secepatnya.

Baca: Prabowo - Sandiaga Gelar Rapat Bahas Rupiah Melemah

Darmin mengatakan pemerintah menciptakan OSS untuk menghadirkan perizinan yang paling sederhana. "Seribu sehari perizinan, tapi kan investasinya kapan masuknya? Artinya perlu waktu," ujar Darmin di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 5 September 2018.

"Kedua, kami merancang insentif fiskal, tax holiday, tax allowance, mini tax holiday. Izin PPh final untuk UMKM, super deduction, tapi, yaitu, realisasinya lambat," ujar Darmin.

Melihat situasi itu, kata Darmin, kemudian tekanan global jalan terus. Dengan begitu menurut Darmin pemerintah perlu mencari langkah yang sifatnya instan dan cepat.

Advertising
Advertising

"Yang perlu instan, tapi seintan-instannya tidak bisa mengimbangi pergerakan tekanan harian," kata Darmin.

Sehingga, kata Darmin pemerintah memutuskan penerapan penggunaan bahan bakar minyak dengan campuran biodiesel 20 persen atau B20 untuk public service obligation atau PSO dan non PSO berlangsung.

"Tapi secepat-cepatnya dia bergerak, respon di pasar tidak kalah cepatnya. Artinya perlu waktu, sehingga kita percaya hari-hari ini kurs akan lebih tenang dibanding hari-hari kemaren. Coba aja liat nanti," kata Darmin.

Dari penerapan B20 itu Darmin memperikirakan sampai akhir tahun akan ada penghematan dari pengimporan solar.

"Apa itu akan menyelesaikan defisit neraca perdagangan? Belum. Tapi akan berkurang banyak," kata Darmin.

Menurut Darmin jika defisit neraca perdagangan berkurang, akan menjadi sentimen positif bagi nilai tukar rupiah.

Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka Rp 14.927 pada Rabu, 5 September 2018. Angka tersebut menunjukkan pelemahan 87 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.840 pada penutupan Selasa, 4 September 2018.

Sedangkan pada 5 September 2018, kurs jual dolar terhadap rupiah, yaitu Rp 15.002 dan kurs beli Rp 14.852.

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

8 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

10 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

6 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

6 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya