Kurs Dolar Menguat, Masyarakat Diminta Tak Panik karena...

Rabu, 5 September 2018 12:33 WIB

Dollar Tembus 14 Ribu, Warga Serbu Money Changer

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Center of Indonesia Policy Studies (CIPS), Assyifa Szami Ilman, meminta masyarakat luas tidak cemas berlebihan terhadap fenomena kurs dolar Amerika Serikat yang menguat belakangan ini. Penguatan kurs dolar yang berimbas pada pelemahan rupiah ini terlihat dari kurs jual rupiah yang tercatat di Bank Indonesia pada siang hari ini berada di level Rp 15.002 per dolar AS.

Baca: Kurs Dollar Lagi Menanjak, Menkeu Sri Mulyani Berpesan Begini

"Sebaiknya masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan dalam menanggapi pelemahan nilai tukar rupiah," kata Assyifa, dalam rilis di Jakarta, Rabu, 5 September 2018.

Menurut Assyifa, selama ini pemerintah telah cukup responsif dan cekatan menahan pelemahan nilai rupiah. Ia mengingatkan, walau rupiah terdepresiasi sekitar 7 persen, depresiasi tersebut masih lebih rendah dibanding negara dengan perekonomian serupa.

Assyifa mencontohkan rupee India (minus 9,7 persen), rand Afrika Selatan (minus 15,98 persen), dan real Brasil (minus 20,26 persen). Dengan demikian, kata Assyifa, kondisi rupiah masih cukup kuat sehingga dalam waktu dekat tidak akan mengalami resesi seperti yang dialami Turki dan Argentina pada saat ini.

Advertising
Advertising

Di tempat terpisah, Ketua DPP Partai Gerindra A. Riza Patria meminta masyarakat tenang dan tidak usah panik menghadapi penguatan dolar Amerika Serikat terhadap rupiah. "Masyarakat tetap tenang dan tidak usah panik karena pemerintah akan berupaya mengatasinya dan membuat terobosan-terobosan mengatasi masalah ini karena kalau dolar naik terus, akan berdampak pada utang kita dan lainnya," kata Riza.

Pemerintah akan terus menegakkan persyaratan terkait dengan komponen tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di berbagai proyek infrastruktur dalam rangka mengurangi defisit transaksi berjalan neraca perdagangan. "Yang penting adalah penerapan untuk TKDN," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro di Bappenas, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca: Kurs Dolar Diprediksi Alami Titik Puncaknya di Oktober

Menurut Bambang, berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dipastikan tetap akan terus berjalan dan tidak ada halangan untuk tidak meneruskannya. Namun ia juga mengingatkan bahwa disinyalir masih banyak TKDN dalam sejumlah proyek yang masih di bawah persyaratan yang ada terkait dengan TKDN. "Jadi kami ingin perbaiki enforcement (pemberdayaan)-nya tadi," ucapnya merespons tren penguatan kurs dolar AS.

ANTARA

Berita terkait

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

4 jam lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

9 jam lalu

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

BI optimistis rupiah akan terus menguat sesuai fundamental.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

13 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

5 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

5 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

5 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

7 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

8 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya