Darmin Nasution: Target Defisit Transaksi Berjalan 2,7 Persen PDB
Reporter
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 4 September 2018 13:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah menargetkan defisit transaksi berjalan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir tahun ini bisa mencapai 2,5 persen. Paling tidak, kata dia, ada di kisaran 2,7 persen.
Baca juga: Darmin Prediksi Neraca Perdagangan Positif Akhir 2018
"Kami harapkan ke arah 2,5 persen. Mungkin enggak 2,5 persen tapi 2,7 (persen) gitu. Tapi paling tidak kami ingin ini turun," katanya seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 4 September 2018.
Menurut Darmin, penurunan ini mungkin sedikit berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. "Betul ada pengaruh, tapi harusnya enggak banyak," ujarnya.
Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menuturkan secara fundamental ekonomi Indonesia masih dalam kondisi baik. Kelemahan yang ada saat ini, kata dia, hanyalah defisit transaksi berjalan.
Meski saat ini defisit transaksi berjalan Indonesia sebesar 3 persen, angka ini masih lebih baik ketimbang negara lain seperti Brasil, Turki, dan Argentina. "Coba yang lain, inflasi di Argentina berapa? Sekarang 30 persenan, setahun yang lalu 60 persen. Kita gimana? Malah deflasi. Pertumbuhan oke, kita 5 koma persen," tuturnya.
Ia menuturkan meski Indonesia mengalami defisit transaksi berjalan, hal ini merupakan penyakit lama yang berlangsung sejak 40 tahun lalu. "Memang ini agak besar tapi enggak setinggi 2014, 1994-1995, tidak setinggi 1984. Tolong membacanya, membandingkannya yang fair," tutur Darmin Nasution.