Kepala BPS Ingatkan Harga Beras Bakal Naik, Ini Sebabnya

Senin, 3 September 2018 18:29 WIB

Operasi pasar beras yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui PT Food Station di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, 10 Oktober 2017. Pemerintah juga berjanji akan menindak pedagang nakal yang menjual beras di atas harga eceran. Tempo/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mengingatkan adanya peningkatan harga gabah kering panen yang dapat memicu kenaikan harga beras seiring dengan berkurangnya panen di beberapa daerah di Indonesia. Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan harga Gabah Kering Panen (GKP) di sejumlah daerah penghasil beras mengalami kenaikan, antara lain Lampung sebesar 7 persen, Jawa Tengah 8,7 persen, dan Banten 14,09 persen.

Baca: Darmin: Impor Beras 1,8 Juta Ton Sudah Masuk ke Indonesia

"Harga gabah panen naik ini menunjukkan panen di daerah mulai berkurang," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Senin, 3 September 2018.

Sementara itu, harga beras pada Agustus 2018 belum menunjukkan peningkatan karena pasokan masih cukup aman. Pada akhir bulan lalu, tutur Suhariyanto, ada sedikit kenaikan jika dilihat dari pantauan mingguan BPS. Namun, dia belum dapat menyampaikan kenaikan tersebut.

Dari 1.862 transaksi penjualan gabah di 27 provinsi selama Agustus 2018, tercatat transaksi GKP 71,59 persen, gabah kualitas rendah 17,88 persen, dan Gabah Kering Giling (GKG) 10,53 persen.

Advertising
Advertising

Selama Agustus 2018, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp 4.774,00 per kilogram (kg) atau naik 3,05 persen dan di tingkat penggilingan Rp 4.870,00 per kg atau naik 3,27 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Juli 2018.

Rata-rata harga GKG di petani Rp 5.308,00 per kg atau naik 1,95 persen dan di tingkat penggilingan Rp 5.400,00 per kg atau naik 1,64 persen. Harga gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp 4.363,00 per kg atau naik 2,45 persen dan di tingkat penggilingan Rp 4.456,00 per kg atau naik 2,18 persen.

Dibandingkan Agustus 2017, rata-rata harga pada Agustus 2018 di tingkat petani untuk kualitas GKP dan gabah kualitas rendah mengalami kenaikan masing-masing 5,88 persen dan 8,72 persen. Sementara itu, GKG mengalami penurunan sebesar 2,98 persen.

Baca: Impor Beras, Mendag: Karena Inflasi Ingin Dijaga di 3,5 Persen

Demikian juga di tingkat penggilingan, rata-rata harga pada Agustus 2018 untuk kualitas GKP dan gabah kualitas rendah mengalami kenaikan masing-masing 6,08 persen dan 8,58 persen. Adapun GKG turun sebesar 3,21 persen. Hal-hal tersebut yang kemudian diperkirakan bakal memicu harga beras di masa mendatang.

BISNIS

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

2 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

4 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

5 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya