Rupiah Melemah, BEI: Pasar Modal Masih Bagus

Jumat, 31 Agustus 2018 15:58 WIB

Pegawai bank menghitung uang dolar Amerika Serikat pecahan 100 dolar dan uang rupiah pecahan Rp 100 ribu di kantor pusat Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018. Nilai tukar rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, 20 Agustus 2018, bergerak melemah 20 poin ke level Rp 14.592 dibanding sebelumnya Rp 14.572 per dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia atau BEI Inarno Djajadi mengatakan, meski nilai tukar rupiah melemah, kondisi pasar modal saat ini masih terlihat bagus. Hal itu dibuktikan dengan masih bergeraknya arus dana masuk ke pasar modal.

Baca juga: Rupiah Terus Melemah, Kurs Tengah Bank Indonesia Tembus Rp 14.711

"Tapi kalau dari sisi kami, sebenarnya bisa lihat pada satu minggu kemarin, sebetulnya kalau dari sisi saham dan obligasi itu masih ada dana masuk, lho. Masih hijau," kata Inarno saat ditemui di gedung Bursa Efek Jakarta, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 31 Agustus 2018.

Hingga siang ini pukul 13.00, melansir data RTI, rupiah di pasar valas berada di level Rp 14.723. Sedangkan di pasar spot, merujuk pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), harga rupiah berada di angka Rp 14.711 per dolar Amerika Serikat.

Karena itu, menurut Inarno, rupiah yang terus melemah bukan diakibatkan kondisi pasar modal, yakni saham dan obligasi, yang tak baik, melainkan kondisi eksternal yang terus bergejolak.

Ia juga mengatakan, dalam perdagangan indeks harga saham gabungan atau IHSG pada Kamis, 30 Agustus 2018, pasar modal berhasil menarik dana asing yang cukup banyak. Meskipun harus diakui masuknya dana asing itu diikuti dengan pelemahan nilai tukar rupiah.

Advertising
Advertising

"Jadi dana yang keluar karena rupiah melemah memang iya. Tapi di situ bisa dilihat pelemahan rupiah awalnya, bukan dari saham dan obligasi, bukan dari pasar modal. Itu lebih ke arah eksternal," ujar Inarno.

Inarno menambahkan, nilai tukar rupiah yang terus melemah lebih banyak diakibatkan dinamika ekonomi global, khususnya gejolak krisis di negara emerging market, seperti Turki, Argentina, dan Venezuela.

Adapun hingga siang ini pukul 13.00, sepanjang sesi perdagangan pertama, IHSG tercatat telah melemah 1,19 persen ke level 5947,347. Ada 255 saham telah memerah, sementara 79 saham menguat dan 119 saham tak bergerak. Sedangkan Rp 62,93 miliar dana asing telah keluar dari pasar.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

1 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

5 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

5 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

6 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

6 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

6 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya