Ekonom UI Sebut RAPBN 2019 Terindikasi Political Budget Cycle

Rabu, 29 Agustus 2018 15:21 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) berjabat tangan dengan Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri) seusai rapat paripurna ke-30 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Juli 2018. Rapat paripurna tersebut mengagendakan penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Pembicaraan RAPBN 2019 dan RKP 2019 oleh Banggar DPR. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Universitas Indonesia (UI), Muliadi Widjaja mengatakan Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara atau RAPBN 2019 menjelang tahun politik selalu menarik untuk dicermati. Dia mengatakan, di tahun politik seperti saat ini, peluang terjadinya political budget cycle menjadi berlipat.

Baca juga: Bukan Cina, Ini Negara Pemberi Utang Terbesar ke RI

"Anggaran di tahun politik selalu menarik perhatian. Karena sering digunakan sebagai cara untuk menarik perhatian dari petahana supaya kembali mendapat suara pemilih," kata Muliadi dalam acara diskusi bertajuk "RAPBN 2019: Realistis vs Populis" di Restoran Rantang Ibu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Agustus 2018.

Merujuk pada dokumen Nota Keuangan 2019, anggaran untuk perlindungan sosial dalam direncanakan sebesar Rp 185.987,3 miliar. Rencana anggaran itu diberikan untuk pos pengeluaran mencakup Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Rastra atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Sedangkan, merujuk APBN 2018, alokasi belanja pemerintah untuk bantuan sosial sebelumnya mencapai Rp 77,26 triliun.

Menurut Muliadi, indikator terjadinya political budget cylcle salah satunya adalah adanya struktur pengeluaran untuk perlindungan sosial. Selain itu, adanya peningkatan insentif pajak dan tax expenditure.

"Untuk tahun 2019, perlindungan sosial naik dari Rp 161 triliun jadi Rp 185 triliun. Ini luar biasa besar, hampir 20 persen kenaikan," kata Muliadi.

Selain itu, Muladi menyoroti penurunan sejumlah mata anggaran dalam RAPBN 2019. Salah satunya mata anggaran untuk kesehatan. Menurut dia, anggaran untuk sektor kesehatan turun dari Rp 64,3 triliun menjadi Rp 62,7 triliun.

"Saya tidak paham mengapa pemerintah menurunkan anggaran kesehatan. Harusnya naik. BPJS Kesehatan itu sampai sekarang masih defisit," kata dia.

Karena itu, Muladi menilai political budget cycle telah terjadi dalam RAPBN 2019. Indikatornya terlihat lewat dukungan adanya pemberian insentif pajak, meningkatkan dana perlindungan sosial dan juga dikuranginya dana di sektor penting seperti kesehatan.

Berita terkait

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

3 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

4 hari lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

4 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

6 hari lalu

Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

Terdapat 52.148 peserta UTBK 2024 yang akan melaksanakan ujian di Pusat UTBK UI.

Baca Selengkapnya

UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

6 hari lalu

UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

Peringkat UI menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara bersama Nanyang Technological University (NTU).

Baca Selengkapnya

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

6 hari lalu

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

UI berupaya memberikan penguatan dalam perjalanan para siswa SMA/SMK/sederajat untuk menyongsong masa depan.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

6 hari lalu

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

Universitas Indonesia (UI) menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

13 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

14 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

14 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya