Kepala Bappenas Sebut 2 Hal Ini Sebabkan Konten Lokal Masih Minim

Jumat, 24 Agustus 2018 12:47 WIB

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Bambang Brodjonegoro bersama para pengurus ISEI usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor wakil presiden, Jakarta, 30 Juli 2018. Tempo / Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pembangunan dan Perencanaan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan ada dua alasan mengapa implementasi kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) masih terhambat. Menurut dia, alasan yang pertama karena masih belum kuatnya trust atau saling percaya antara produsen dan pengguna.

Baca: Bappenas Pesimistis Pertumbuhan Ekonomi 5,27 Persen Tercapai

"Belum ada rasa saling percaya antara pengguna dengan produsen kadang masih dijadikan alasan. Karena itu rasa trust ini harus dibangun," kata Bambang di Hotel Sari Pan Pacific, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Agustus 2018.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengeluhkan lambannya implementasi kebijakan TKDN di lapangan. Padahal jika kebijakan ini berhasil diterapkan, komponen impor luar negeri bisa ditekan bisa memperbaiki neraca pembayaran.

Baca: Kepala Bappenas Paparkan Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Stagnan

Advertising
Advertising

Kebijakan TKDN merupakan inisiasi pemerintah untuk memaksimalkan porsi kandungan dalam negeri untuk semua industri. Lewat kebijakan ini pemerintah berharap bisa mendorong penggunaan produk dalam negeri di dalam sektor industri domestik.

Kemudian, Bambang melanjutkan, masih terkendalanya TKDN juga disebabkan oleh masih rendahnya enforcement dari pemerintah sebagai regulator. Akibatnya, banyak sektor produksi yang seharusnya bisa memanfaatkan bahan produksi dalam negeri justru memilih menggunakan barang impor. "Karena cenderung dilanggar, pemerintah kini sedang memperkuat itu," katanya.

Bambang berujar, TKDN merupakan bagian kebijakan dan strategi pemerintah supaya produk dalam negeri bisa diutilisasi secara lebih maksimal. Selain itu, TKDN juga merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan investasi secara umum.

Selain itu, pemerintah kata Bambang, masih terus mencari tahu dan mengembangkan sektor manufaktur apa yang perlu didorong sehingga bisa mendorong produksi dalam negeri. Sekaligus pada saat yang bersamaan bisa menjadi komponen substitusi bagi produk atau bahan-bahan yang kini masih impor.

Simak berita lainnya terkait Bappenas hanya di Tempo.co.

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

3 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

9 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

16 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

21 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

23 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

26 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

28 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

29 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

30 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya