Satelit Merah Putih Telkom Tes Orbit di Atas Selat Karimata

Kamis, 23 Agustus 2018 10:32 WIB

Lift-off moment Satelit Merah Putih pada Selasa, 7 Agustus 2018 pukul 01.18 dari Cape Canaveral, Air Force Station, Florida atau pukul 12.18 WIB. Satelit Merah Putih diluncurkan menggunakan kendaraan luncur Falcon 9 yang merupakan roket flight-proven milik perusahaan jasa peluncuran SpaceX. (dok Telkom)

TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo, menyebutkan Satelit Merah Putih kini tengah menjalani tes orbit di atas Selat Karimata, yang menghubungkan Laut Cina Selatan dengan Laut Jawa. Satelit yang diluncurkan pada 7 Agustus itu kini telah berada di orbit 108 derajat Bujur Timur.

Baca: Kecepatan Wi-Fi Gratis Telkom di Asian Games Capai 100 Mbps

Kegiatan in-orbit test atau IOT dilaksanakan selama sekira 25 hari terhitung sejak 18 Agustus. Bila tes berjalan lancar, satelit bisa mulai digunakan mulai pekan ketiga September. “Kegiatan IOT dilaksanakan sekitar 25 hari sejak 18 Agustus. Jika in-orbit test berhasil dilalui tanpa kendala, diharapkan satelit ini siap digunakan pada minggu ketiga September 2018,” kata Arif, Kamis, 23 Agustus 2018.

Satelit Merah Putih sebelumnya diluncurkan dari Cape Canaveral Air Force Station, Orlando, Florida, Amerika Serikat. Satelit ini berkapasitas 60 transponder yang terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Extended C-Band dengan usia desain 16 tahun.

Baca: Jasindo Jamin Asuransi Satelit Merah Putih Rp 2,19 Triliun

Advertising
Advertising

Satelit ini akan memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia, Asia Tenggara dan Asia Selatan baik yang merupakan perpindahan dari konsumen Satelit Telkom 1 hingga konsumen baru.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) Hendra Gunawan mengatakan kebutuhan total satelit broadband saat ini sebesar 189 transponder. Kendati demikian, baru 57 persen di antaranya yang dilayani operator nasional atau 103 transponder.

Sisanya, yakni 86 transponder dipenuhi oleh operator asing yang memiliki slot orbit di Indonesia atau berjarak dekat dengan Indonesia. "Demand transponder di Indonesia adalah 189 transponder. Operator nasional hanya mampu men-supply 103 transponder atau 57 persen dari kebutuhan nasional," ujar Hendra.

Dengan beroperasinya Satelit Telkom 4 ini, kata Hendra, dapat menambah kapasitas transpondernasional. Adapun, kapasitas operator nasional bertambah menjadi 144 atau 77 persen dari total kebutuhan nasional. "Keberadaan Satelit Merah Putih (Telkom-4) dapat menambah kapasitas transponder nasional menjadi 144 atau memenuhi 77 persen kebutuhan nasional. Sehingga Merah Putih dapat mengurangi ketergantungan kepada operator asing."

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail mengakui kebutuhan satelit di dalam negeri terus naik seiring terus naiknya kebutuhan data. Terlebih, masih terdapat daerah-daerah yang memang tak bisa terhubung dengan jaringan terestrial.

Ismail menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi nasional, masih bergantung pada satelit asing yang menyediakan transponder dan jumlah slot orbit yang lebih banyak. “Kita negara kepulauan banyak yang belum terjangkau terestrial satelit ini tumpuan harapan. Demand kita melebihi dari slot nasional,” katanya.

Kementerian Kominfo mendorong agar pembangunan jaringan terestrial berjalan guna mengurangi penyewaan satelit asing. Sebab, setiap satelit baru atau jaringan tulang punggung serat optik beroperasi, mampu menurunkan permintaan terhadap penyewaan satelit yang saat ini lebih banyak dipenuhi satelit asing. Sebagai contoh, melalui proyek satelit dari Telkom dan Palapa Ring.

“Setiap peluncuran satelit baru kami menurunkan gap. Misalnya, Telkom meluncurkan awal Agustus. Dengan ketersediaan Telkom membantu mengurangi penggunaan satelit asing. Lalu, kalau Palapa Ring selesai, setidak-tidaknya banyak di-back up dengan satelit akan berkurang lagi misalnya Natuna,” kata Ismail.

BISNIS

Berita terkait

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

1 hari lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

1 hari lalu

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, akan menjadi gerbang bagi produk gawai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

2 hari lalu

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

2 hari lalu

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

Indonesia akan mempelajari publisher rights langsung dari Australia, negara yang berpengalaman mengatur hubungan pers dan platform digital.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

2 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

5 hari lalu

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.

Baca Selengkapnya

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

5 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

6 hari lalu

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.

Baca Selengkapnya