Pemerintah Terbitkan Surat Utang SBR004, Begini Cara Belinya

Senin, 20 Agustus 2018 15:05 WIB

Penerbitan Surat Utang Bakal Capai Target

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah lewat Kementerian Keuangan resmi membuka masa penawaran surat utang Savings Bond Retail seri SBR004 pada Senin, 20 Agustus 2018. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko, Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan masa penawaran akan berlangsung dari 20 Agustus 2018 sampai 13 September 2018.

BACA: Terbitkan Surat Utang SBR004, Pemerintah Bidik Raup Rp 1 Triliun

Menurut dia, seri ini akan kembali dibuka secara online lewat atau e-SBN dengan tingkat kupon sebesar 8,05 persen dengan tenor dua tahun atau jatuh tempo pada 20 September 2020. "Minimum pemesanan seri retail SBR004 ini berjumlah Rp 1 juta rupiah. Sedangkan maksimal pemesanan seri ini berjumlah Rp 3 miliar," kata Luky saat memberikan keterangan kepada wartawan di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta Selatan, Senin, 20 Agustus 2018.

Bagi investor yang bertarik untuk membeli surat utang SBR004 ini, pembeli diharuskan melakukan registrasi terlebih dahulu atau harus memiliki Single Investor Identification atau SID. Registrasi tersebut bisa dilakukan melalui sistem e-SBN yang telah disediakan oleh mitra yang digandeng oleh Kementerian.

Kementerian menyediakan banyak mitra sistem e-SBN, bagi investor yang tertarik membeli surat utang SBR004. Para investor bisa membeli lewat bank, melalui perusahaan efek, melalui financial technologies atau fintech maupun perusahaan efek khusus.

Advertising
Advertising

BACA: Sasar Milenial, Surat Utang SBR004 Bisa Dibeli Mulai Rp 1 Juta

Misalnya untuk bank, Kementerian telah mengandeng Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank BCA, Bank Permata dan Bank BTN. Sedangkan untuk perusahaan efek Kementerian menggandeng Trimegah Sekuritas. Untuk fintech Kementerian bekerja sama dengan Investree dan Modalku. Sedangkan untuk perusahaan efek khusus, Kementerian mengajak Bareksa dan Tanamduit.

Kemudian, setelah melakukan registrasi, investor biasanya bakal mendapat pemberitahuan verifikasi pemesanan. Setelah pemesanan diverifikasi, investor bakal mendapat kode pembayaran. Kode tersebut nantinya akan digunakan untuk membayar baik melalui ATM, internet banking maupun mobile banking dengan batas waktu yang telah ditentukan masing-masing sistem.

Setelah itu, pembeli atau investor yang berhasil melakukan transaksi bakal mendapat nomor transaksi penerimaan negara. Sekaligus juga akan mendapatkan bukti konfirmasi kepemilikan surat utang.

Karena menggunakan sistem secara online pembelian bisa dilakukan selama 24 jam hingga masa penawaran ditutup pada 13 September 2018. Selain itu, nantinya setiap mitra memiliki tahapan-tahapan tersendiri sesuai dengan kebijakan perusahaan mengenai penawaran surat utang SBR004 ini.

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

5 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

9 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

10 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

10 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

10 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

11 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

11 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

12 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya