Kenaikan Gaji PNS 2019, Fitra: Ada Upaya Pencitraan

Minggu, 19 Agustus 2018 16:53 WIB

Sejumlah Pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov DKI Jakarta melakukan aktifitas usai libur lebaran, Jakarta, Kamis, 21 Juni 2018. Masa cuti bersama Lebaran berakhir pada 20 Juni kemarin. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran atau Fitra Misbah Hasan mengatakan ada upaya pencitraan dalam rencana pemerintah menaikkan gaji pokok bagi Pegawai Negeri Sipil atau PNS sebesar rata-rata 5 persen pada 2019.

BACA: Gaji PNS 2019 Dinaikkan, Wakil Ketua DPR: Jangan Bebani Keuangan

"Menurut kami karena tahun ini masuk tahun politik itu pasti ada upaya pencitraan di sana. Kedua, itu juga akan membebani postur APBN ke depan," kata Misbah saat ditemui di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta, Ahad, 19 Agustus 2018.

Misbah mengatakan, memang gaji pokok sejak tiga tahun terakhir belum tidak naik. Namun, sudah banyak gaji tambahan dan tunjangan yang PNS nikmati. Bahkan menurut Misbah ada PNS yang mendapatkan tunjangan melebihi dari gaji pokok.

"Itu pasti menimbulkan ketimpangan baru, terutama bagi masyarakat miskin," kata Misbah.

Di lokasi yang sama Staf Khusus Presiden Ahmad Erani Yustika menampik hal itu. Menurut Ahmad Erani kenaikan anggaran belanja pegawai memang naik dari tahun ke tahun. Hal itu karena APBN juga mengalami pertumbuhan.

"Kalau pemerintah memikirkan citranya, maka pertumbuhan belanja pegawai bisa dinaikan lebih dari 10 persen, karena pertumbuhan APBN itu 10 persen," ujar Ahmad Erani.

BACA: Kenaikan Gaji PNS di 2019, Indef: Terlalu Populis

Menurut Erani tidak bisa kenaikan anggaran belanja sebagai pencitraan kalau belanja pegawai hanya separuh dari pertumbuhan APBN.

"Dana Desa 22 persen, tapi jangan lupa tahun 2015 ke 2016 dana desa pernah naik 125 persen, tidak bisa juga itu dikatakan dana desa dipakai untuk pencitraan, semua bisa dilacak dan dicek," kata Erani.

Menurut Ahmad Erani dana untuk kesehatan dan pendidikan juga tumbuh, karena memang APBN tumbuh. "Yang paling pokok adalah pertumbuhan itu terukur," kata Ahmad Erani.

Pada 16 Agustus, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebutkan rencana pemerintah menaikkan gaji pokok dan pensiun pokok bagi PNS serta para pensiunan sebesar rata-rata 5 persen pada 2019. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kelanjutan kebijakan penggajian yang telah dilakukan pada 2018.

"Peningkatan kualitas dan motivasi birokrasi terus dilakukan agar aparatur negara makin profesional, bersih, dan terjaga kesejahteraannya," kata Jokowi, di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis. Jokowi menyampaikan hal itu dalam pidato keterangan pemerintah atas RAPBN 2019 beserta nota keuangannya.

Lebih jauh, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa pemerintah akan melakukan percepatan pelaksanaan reformasi di 86 kementerian dan lembaga. Percepatan pelaksanaan reformasi itu di antaranya untuk memberikan pelayanan publik yang lebih baik, mudah, cepat, dan transparan, disertai penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik.

Baca berita tentang PNS lainnya di Tempo.co.

BISNIS

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

2 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

3 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

3 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

3 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

3 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

4 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

5 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

7 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

8 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya