Menteri ESDM Restui Ekspor 25 Juta Ton Batu Bara Tanpa DMO

Kamis, 16 Agustus 2018 08:37 WIB

Komisi VII DPR menggelar rapat kerja dengan Kementerian ESDM, Rabu, 30 Mei 2018. Hadir dalam rapat itu Menteri ESDM Ignasius Jonan dan wakilnya Arcandra Tahar. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menyetujui tambahan ekspor batu bara sebanyak 25 juta ton tanpa pengenaan Domestic Market Obligation atau DMO. Kebijakan ini diambil oleh Jonan di tengah protes yang dilayangkan sejumlah organisasi masyarakat sipil atas wacana pencabutan DMO.

BACA: Produksi Batu Bara Berisiko Membengkak Hingga 500 Juta Ton

Tapi Jonan beralasan, langkah ini perlu diambil demi memperkuat nilai tukar rupiah yang terus melemah dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, kebijakaan ini juga diarahkan untuk penghematan dan penguatan cadangan devisa sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Hitungannya, setiap 10 juta ton ekspor batu bara, maka akan ada penghematan sekitar US$ 560 juta," kata Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyampaikan informasi tersebut, dalam pertemuan bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau KADIN di The Westin, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Agustus 2018.

Dengan demikian, kata Arcandra, penghematan yang bisa diperoleh diprediksi mencapai US$ 1,4 miliar atau setara Rp 20,4 triliun. Volume ekspor 25 juta ton pun hampir separuh dari volume ekspor periode Januari hingga Maret lalu yang mencapai 50,78 juta ton.

Advertising
Advertising

BACA: 3 Perusahaan Korea Selatan Selundupkan Batu Bara Korea Utara

DMO adalah kebijakan dari pemerintah yang mewajibkan industri batu bara menjual 25 persen dari produksinya untuk kepentingan dalam negeri. Beberapa waktu lalu, pemerintah berencana untuk menghadpur kewajiban ini namun ternyata batal.

Organisasi masyarakat sipil seperti Publish What You Pay atau PWYP dan Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi telah menolak keras rencana pemerintah untuk mencabut aturan DMO. Menurut Peneliti PWYP Rizky Ananda, aturan DMO ini bukanlah semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan pasokan batu bara bagi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

"Ini adalah salah satu upaya mengendalikan produksi batu bara yang selama puluhan tahun dieksploitasi tanpa batas," kata dia dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Agustus 2018.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

10 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

1 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

3 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya