1,2 Juta Ton Sampah Mencemari Laut Indonesia

Senin, 13 Agustus 2018 09:43 WIB

Pedagang membersihkan puing-puing dan sampah yang terbawa air gelombang laut di Pantai Berkas, Bengkulu, Rabu, 25 Juli 2018. Tak hanya merusak lapak pedagang, gelombang tinggi itu juga membawa sampah hingga ke jalan raya. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat ada 1,2 juta ton sampah yang mencemari laut Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan di 18 Kabupaten/Kota pada 2017, diketahui estimasi total sampah laut mencapai 1,2 juta ton dengan rata-rata timbulan sampah laut sebanyak 106.385 gram/m2.

Baca juga: Banyak Sampah Elektronik Tak Terpakai? Kelola dengan Cara Ini

"Perhitungan dan analisis sampah pesisir yang telah dilakukan Ditjen PPKL pada 2017 menunjukan bahwa komposisi sampah laut berukuran makro atau diatas 2,5 cm didominasi plastik sebanyak 31,44 persen dan kayu sebanyak 29,75 persen. Sisanya secara berurutan yaitu kaca dan keramik, karet, kain, busa plastik, logam, kertas dan kardus, serta bahan lainnya," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan M.R. Karliansyah dalam rilis yang diterima Tempo, 13 Agustus 2018.

Karliansyah mengatakan pencemaran dan kerusakan pesisir dan laut merupakan persoalan yang dihadapi di berbagai wilayah Indonesia. Persoalan yang semakin meningkat disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia yang terjadi di daratan dan lautan.

"Salah satu sumber pencemaran dan kerusakan dari aktivitas manusia yang telah berdampak pada keseimbangan dan kelestarian fungsi ekosistem pesisir dan laut adalah adalah sampah laut. Permasalahan inilah yang menjadi salah satu fokus utama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," ujar dia.

Menurut Karliansyah, selain dari daratan, sumber pencemaran pesisir dan laut ada juga yang bersumber dari lautan. Sampah plastik di lautan misalnya, sekitar 20 persen berasal dari sektor pelayaran dan perikanan. Meski demikian sekitar 80 persen, berasal dari daratan.

Advertising
Advertising

"Sampah plastik di lautan yang berasal dari darat bersumber dari aliran sungai yang bermuara di laut dan kawasan pesisir, di mana wilayah pesisir Indonesia mencakup 50 persen areal daratan dengan tingkat populasi 70 persen tinggal di wilayah," ujar dia.

Karliansyah menambahkan berkaitan dengan pengendalian pencemaran dan kerusakan pesisir dan laut, Pemerintah Indonesia dalam berbagai forum internasional telah menyatakan komitmen untuk mengurangi sampah plastik di laut sampai 70 persen pada 2025.

"Aksi untuk mencapai komitmen tersebut akan dilakukan melalui empat strategi yaitu peningkatan kesadaran para pemangku kepentingan, pengelolaan sampah plastik teresterial, pengelolaan sampah plastik di pesisir dan laut serta mekanisme pendanaan, penguatan kelembagaan, penegakan hukum, dan penelitian dan pengembangan," ujar dia.

Berita terkait

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

6 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

7 hari lalu

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

7 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

26 hari lalu

Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

Pakar lingkungan Dr Latifah Mirzatika mengajak masyarakat untuk melaksanakan konsep Green Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

27 hari lalu

Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.

Baca Selengkapnya

Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

32 hari lalu

Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

Teknologi pemulihan lingkungan biologis membutuhkan biaya yang lebih rendah.

Baca Selengkapnya

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

40 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

54 hari lalu

16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

Innovilage 2023 menyaring ratusan usulan inovasi sosial lingkungan dari kampus. Terdapat 16 tim dengan usulan terbaik yang menerima penghargaan.

Baca Selengkapnya

Jakpro Meraih Penghargaan Penerapan K3 dan 5R di Lingkungan Kerja

58 hari lalu

Jakpro Meraih Penghargaan Penerapan K3 dan 5R di Lingkungan Kerja

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berhasil meraih penghargaan Indonesia Best Companies in Health, Safety, Security, and Environmental (HSE) Implementation 2024 dari SWA Media. Penghargaan diserahkan di Ceria Room, Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Balikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana

59 hari lalu

Balikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana

Kementrial Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberikan penghargaan Adipura kepada Kota Balikpapan atas kinerjanya mengatasi masalah lingkungan.

Baca Selengkapnya