Harga Minyak Naik di Tengah Sanksi Amerika Terhadap Iran

Reporter

Antara

Selasa, 7 Agustus 2018 09:04 WIB

Ilustrasi harga Bahan Bakar Minyak (BBM). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, New York -Harga minyak naik pada akhir perdagangan Senin, 6 Agustus 2018 waktu setempat atau Selasa pagi WIB. Hal ini terjadi karena Amerika Serikat memutuskan untuk memulai kembali menerapkan sanksi-sanksi terhadap penghasil minyak utama Iran.

BACA: Di Depan Jokowi, Gubernur BI Paparkan 4 Strategi Jaga Inflasi

Minyak berjangka juga menguat, setelah sumber OPEC mengatakan produksi minyak mentah Saudi secara tak terduga jatuh pada Juli 2018, meningkatkan kekhawatiran tentang pasokan minyak global.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September naik 0,52 dolar AS menjadi menetap di 69,01 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober bertambah 0,54 dolar AS menjadi ditutup di 73,75 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin 6 Agustus 2018 bahwa Amerika Serikat akan mengaktifkan kembali sejumlah sanksi terhadap sektor keuangan dan industri Iran mulai Selasa, 7 Agustus 2018.

Tindakan tersebut, diikuti oleh serangkaian sanksi lain yang dijadwalkan untuk November, akan membawa sanksi-sanksi AS terhadap Iran ke level yang setara dengan yang terjadi sebelum kesepakatan multilateral utama yang dicapai pada 2015.

BACA: Harga Minyak Dunia Berpotensi Sentuh Angka USD 150 per Barel

Sejumlah sanksi pertama menargetkan pembelian Teheran terhadap uang kertas AS, perdagangan emas dan logam mulia lainnya, serta penggunaan grafit, batu bara, aluminium dan baja dalam proses industri.

Putaran sanksi lainnya, yang akan diterapkan kembali pada November, termasuk terhadap sektor-sektor pelabuhan, energi dan pengiriman, transaksi-transaksi terkait perminyakan, serta transaksi-transaksi asing dengan Bank Sentral Iran, menurut pernyataan itu.

Para analis mengatakan bahwa sanksi ekonomi AS yang baru terhadap Iran akan mulai menekan ekspor minyak mentah negara itu dalam beberapa bulan mendatang.

Sementara itu, Arab Saudi memproduksi minyak mentah sekitar 10,29 juta barel per hari (bph) pada Juli, dua sumber di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan pada Jumat, 3 Agustus 2018, turun sekitar 200.000 barel per hari dari Juni, sebagaimana dikutip Reuters.

Itu terjadi meskipun Arab Saudi dan produsen utama Rusia pada Juni berjanji akan meningkatkan produksi mereka mulai Juli, dengan Saudi menjanjikan peningkatan pasokan yang "terukur".

Advertising
Advertising

Baca berita tentang harga minyak lainnya di Tempo.co.

ANTARA

Berita terkait

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

7 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

6 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

7 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

9 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

9 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

10 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

12 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

14 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya