Summarecon Janji Bau Sampah Bantargebang Hilang dengan Cara Ini

Sabtu, 4 Agustus 2018 19:08 WIB

Jembatan Summarecon. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tata Ruang, Kota Bekasi, Koswara Hanafi mengatakan stigma Bantargebang sebuah kawasan bau sampah yang tempat pembuangan sampah bakal hilang seiring pembangunan yang pesat di sana. "Summarecon sudah mulai mengembangkan kawasan hunian di sana," kata Koswara di Bekasi, Sabtu, 5 Agustus 2018.

BACA: Summarecon Sebutkan Sebab Sinyal Pasar Properti di 2018 Positif

PT. Summarecon Agung Tbk baru saja meluncurkan produk terbarunya di Pangkalan 6 Jalan Raya Narogong, Bantargebang, Kota Bekasi. Produknya itu ialah Srimaya Risidence, sebuah kawasan hunian di atas lahan seluas 15 hektare dengan harga jual unit mulai Rp 340 juta. Jumlah unit yang bakal dibangun mencapai 800 lebih.

Menurut Koswara, pengembang besar seperti Summarecon tak lagi berpikir di sana ada gunungan sampah di atas lahan ratusan hektar. Terdiri dari TPST Bantargebang milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan TPA Sumur Batu milik Pemerintah Kota Bekasi.

Menurut Koswara pembangunan di bagian selatan Kota Bekasi ditopang berkembangnya infrastuktur jalan yang dibangun pemerintah pusat. Misalnya Tol Jakarta-Cikampek 2 sisi selatan mulai dari Jatiasih sampai dengan Sadang, dan Tol Cibitung-Cimanggis. "Infrastuktur ini menarik minat investor untuk menanamkan investasinya," kata dia.

Sebelum Summarecon, kata dia, sudah lebih dulu ada pengembang Perumahan Vida yang berinvestasi di sekitar Bantargebang. "Nanti ramp tol Jakarta-Cikampek 2 selatan ada di Bantargebang, kami juga sedang usul di sekitar Burangkeng," ujar Koswara.

Advertising
Advertising

Karena itu, ujar dia, pengembangan wilayah Bantargebang sebagai sub kota bakal lebih cepat dibanding wilayah lain. Ini juga ditopang perkembangan daerah Transyogi yang lebih dulu berkembang. "Bantargebang bakal jadi kota nantinya," kata Koswara.

Perihal TPST Bantargebang dan TPA Sumurbatu, pemerintah terus berinovasi untuk mengolah sampah demi mengurangi pencemaran lingkungan. Salah satunya yang dilakukan Kota Bekasi yaitu mengubah sampah menjadi tenaga listrik. "Dampak lingkungan terus ditekan, tidak melulu pakai sistem tradisional," kata dia.

Executive Director PT. Summarecon Agung Tbk, Albert Luhur tak khawatir dengan keberadaan TPST Bantargebang tak jauh dari produk barunya Srimaya Residence. Ia mengatakan, pihaknya akan meminimalisasi dampak gunungan sampah sekecil mungkin. "Kami akan tanam pohon mengelilingi kawasan, bahkan rencanya ada hutan yang menghalau bau sampah di sisi selatan," ujar Albert.

Albert mengatakan, meskipun produk baru yang diluncurkan Summarecon ada di sana, peminat rumah di Bantargebang cukup tinggi. Tahap awal dalam peluncuran ada 440 konsumen yang booking. Padahal, unit yang ditawarkan denga harga mulai Rp 340 juta hanya 112 unit. "Untuk memenuhinya kami akan segera buka tahap dua dan tiga," kata dia.

Berita terkait

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

18 hari lalu

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Pembunuhan Anggota TNI di Bekasi, Sempat Diteriaki Begal

23 hari lalu

Fakta-Fakta Pembunuhan Anggota TNI di Bekasi, Sempat Diteriaki Begal

Fakta-fakta pembunuhan anggota TNI AD Praka Supriadi di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

24 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Anggota TNI di Bantargebang Bekasi, Polisi Cari Teman Lama Korban

24 hari lalu

Kasus Pembunuhan Anggota TNI di Bantargebang Bekasi, Polisi Cari Teman Lama Korban

Kepada anggota TNI itu, W menceritakan dia diajak berhubungan badan oleh tersangka Aria di Apartemen Urbano Bekasi.

Baca Selengkapnya

Kronologi Anggota TNI Dibacok dengan Pedang hingga Meninggal di Bantargebang

25 hari lalu

Kronologi Anggota TNI Dibacok dengan Pedang hingga Meninggal di Bantargebang

Mengajak Alfian, tersangka mengejar anggota TNI Pomdam Siliwangi yang diteriaki begal itu dengan mengendarai sepeda motor.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

27 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

28 hari lalu

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

Penjualan dan pendapatan usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham APLN) anjlok pada 2023.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

31 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

32 hari lalu

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

Rekayasa jual beli emas Antam Budi Said berujung ditetapkan crazy rich Surabaya ini sebagai tersangka. Sebelumnya sempat dimenangkan PN Surabaya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

34 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

Polda Banten bersama Polda Metro Jaya menangkap buron kasus pemalsuan surat tanah di Pantai Indah Kosambi (PIK 2), Charlie Chandra. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya